SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Kasus stunting di Provinsi Banten tercatat masih cukup banyak. Hal ini diakibatkan oleh banyak faktor salah satunya masih banyak keluarga yang belum memiliki jamban layak.
Hal itu diungkapkan Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Virgojanti dalam acara Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Aston, Kota Serang, Selasa 10 Oktober 2023.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan belasan lembaga atau kementerian, pemerintah kabupaten/kota, dan beberapa OPD di lingkungan Pemprov Banten.
Virgojanti mengatakan, keluarga yang belum memiliki jamban layak di Provinsi Banten mencapai 12,05 persen atau sekitar 240.402 keluarga. Data tersebut tersebar di kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten.
Berdasarkan data, daerah yang paling tinggi berada di Kabupaten Pandeglang dengan persentase mencapai 25,02 persen.
Selanjutnya disusul Kabupaten Lebak mencapai 19,87 persen, Kabupaten Serang 15,31 persen, Kabupaten Tangerang 12,65 persen.
Kemudian Kota Serang 8,94 persen, Kota Cilegon 7,40 persen, Kota Tangerang 5,13 persen dan Kota Tangerang Selatan 4,44 persen.
“Ini Pandeglang dan Lebak sebelas dua belas, sama-sama tinggi,” katanya.
Maka dari itu, ia meminta kepada OPD terkait yakni Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk bisa mengoptimalkan pembangunan jamban keluarga. Dengan begitu angka stunting di Banten dapat terus ditekan.
“Enggak usah memperbanyak membangun jalan lah, kita bangun jamban saja. Dinas Kesehatan dan Perkim tolong fokus, jangan sampai keluar dari (program jamban-red),” ungkapnya. (*)
Reporter: Syirojul Umam
Editor : Andy