BANDUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank bjb) membuka peluang kolaborasi dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain untuk mengembangkan bisnis dan pelayanan.
Sejumlah BPD sebelumnya ramai-ramai mewancanakan sinergi dengan Bank bjb. Bahkan Bank Benkulu sudah lebih dahulu menjalin kerja sama dengan Bank bjb, salah satunya dalam pemanfaatan teknologi perbankan. Kemudian BPD Jateng, BPD Kalteng dan BPD Sumut pun secara terbuka menyatakan tertarik untuk bersinergi.
Langkah Bank bjb membuka kesempatan bekerja sama dengan BPD lain di Indonesia, oleh analis perbankan bahkan, dinilai bisa menjadi cikal bakal terbentuknya Holding BPD atau perusahaan induk dari seluruh BPD di Indonesia.
Terbentuknya Holding BPD di Indonesia bisa saja terwujud seiring dengan berlakunya peraturan Otoritas Jasa Keuangan OJK (POJK) Nomor 12 /POJK.03/2021 tentang Bank Umum dengan kategorisasi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) mendapat respons positif dari pelaku perbankan di Indonesia.
Perubahan pengelompokan yang asalnya menggunakan BUKU, kini berdasarkan modal inti ini menjadi angin segar bagi perbankan untuk berkembang bersama. Seperti halnya bank pembangunan daerah (BPD) yang jumlahnya cukup banyak, namun terbatas oleh kecukupan modal.
Pascaterbitnya POJK tersebut, banyak BPD yang mulai melirik terbangunnya kelompok usaha bersama (KUB). Bank bjb sebagai BPD terbesar di Indonesia, bisa menjadi motor penggerak terbentuknya Holding BPD di masa akan datang.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, POJK 12 ini mempermudah perbankan dalam mengembangkan bisnis. Baik untuk melakukan transformasi dan akselerasi digitalisasi maupun sinergi perbankan yang dapat meningkatkan efisiensi bagi operasional perbankan.
“Bank bjb sangat terbuka untuk kolaborasi, tidak terbatas pada satu bank saja, tidak menutup kemungkinan bank bjb akan bersinergi dengan BPD yang lainnya juga dalam waktu dekat. Tentunya sinergi yang dilakukan haruslah memberikan manfaat yang positif bagi kedua belah pihak, jadi dalam kerangka pengembangan bisnis bersama sama,” tegas Yuddy.
Sinergi antar-BPD, akan memberikan keuntungan lebih besar. Seperti dari sisi kemampuan pembiayaan akan meningkat. Apalagi bank bjb dengan modal yang jauh lebih besar akan mampu menyerap kebutuhan kredit dengan nilai yang lebih besar. Misalnya untuk pembangunan infrastruktur daerah maupun project strategis dengan skema pembiayaan bersama.
Yuddy sendiri belum bisa berkomentar banyak soal kemungkinan membentuk Holding BPD. Tetapi dia menegaskan, bank bjb selalu siap bersinergi dan kolaborasi dengan BPD lain di Indonesia dengan semangat meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan pemerintah daerah. kolaborasi bank bjb dengan BPD lain di Indonesia bertujuan untuk kemajuan bersama serta saling menguntungkan.
“Kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD serta melakukan inovasi dan bertransformasi agar bisa bersaing di industri perbankan,” tegasnya.(*)