BMKG-BPBD Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrim

BMKG-BPBD Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrim
Petugas BPBD Kota Tangerang tengah melakukan evakuasi pohon tumbang, di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Karawaci. Foto Abdul Aziz/Bantenekspres.co.id

TANGERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrim yang diperkirakan melanda wilayah Provinsi Banten terutama Tangerang Raya. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang diprediksi pada pekan ini.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto mengatakan, kondisi atmosfer saat ini menunjukkan adanya potensi pembentukan awan hujan yang cukup masif di wilayah Banten.

Bacaan Lainnya

“Di Banten terutama Tangerang Raya, angin kencang dan hujan lebat berpotensi menimbulkan gangguan, seperti pohon tumbang. Warga diharapkan berhati-hati, terutama saat beraktivitas di luar ruangan,” ujar Hartanto dalam keterangannya, belum lama ini.

Dia menyampaikan, BMKG memperingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan lebat dan angin kencang, yang diprakirakan terjadi sepekan kedepan.

“Sejumlah fenomena atmosfer aktif terpantau memengaruhi wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Banten,” katanya.

Beberapa faktor yang berpengaruh di antaranya fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) di Pasifik Barat, gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuatorial, serta sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Daya Banten yang menyebabkan belokan angin (shear line). Ditambah anomali suhu muka laut hangat dan kelembapan tinggi, kondisi ini mendorong pembentukan awan konvektif penyebab hujan lebat.

Dikatakan, BMKG memprakirakan hujan lebat hingga sangat lebat melanda wilayah Provinsi Banten dalam sepekan kedepan untuk wilayah Kabupaten Serang bagian barat dan selatan, Kota Serang, Pandeglang, dan Lebak. Sedangkan hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Tangerang bagian selatan dan timur, Kota Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat tetap waspada terhadap perubahan cuaca tiba-tiba, terutama saat beraktivitas di luar ruangan,” ujarnya.

Masyarakat disarankan untuk menjauhi area berisiko seperti pohon besar, papan reklame, dan bangunan yang mudah roboh, serta menyiapkan langkah antisipasi terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Informasi cuaca terbaru dapat diakses melalui aplikasi Info BMKG serta akun resmi media sosial @infobmkg dan @bmkgwilayah2.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menyatakan sebagian besar wilayahnya kini masuk kategori potensi banjir rendah.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Mahdiar mengatakan, sebaran wilayah di Kota Tangerang yang diidentifikasi memiliki potensi banjir hampir di seluruh wilayah kecamatan..

Mahdiar menuturkan, bahwa informasi yang didapat dari BMKG terkait peningkatan curah hujan yang mulai terjadi sejak pertengahan November. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi potensi banjir.

Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda pada Dasarian II dan III November 2025. Puncak potensi cuaca ekstrem ini diperkirakan terjadi antara tanggal 20 hingga 24 November 2025. Dua wilayah yang berpotensi mengalami dampak lebih signifikan adalah Kecamatan Ciledug dan Larangan.

“Di sana, hujan lebat, angin kencang, dan potensi petir diprediksi akan lebih sering terjadi,” kata Mahdiar.

Dia mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada. Kewaspadaan ini penting terhadap perubahan cuaca yang dinamis dan tak menentu. Masyarakat juga diminta memastikan kondisi lingkungan tetap bersih dari sampah. Kebersihan lingkungan ini menjadi kunci utama dalam mencegah penyumbatan saluran air.

Terutama, saluran air dan drainase harus bebas dari sumbatan agar aliran air lancar. Langkah kesiapsiagaan ini dinilai krusial untuk meminimalkan dampak buruk cuaca ekstrem. Hal ini termasuk potensi banjir dan genangan yang mungkin timbul di berbagai titik. Oleh karena itu, partisipasi aktif masyarakat sangat diharapkan.

BPBD terus melakukan pemantauan perkembangan cuaca secara berkelanjutan. Informasi terbaru akan selalu disampaikan melalui kanal resmi BMKG. Masyarakat juga diminta menghindari aktivitas di luar ruangan saat hujan lebat.

“Masyarakat juga diminta menghindari aktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan lebat, serta segera melapor ke petugas apabila menemukan potensi bahaya di lingkungan sekitar,” pungkasnya.(*)

Pos terkait