“3 kampung tersebut memiliki masyarakat heterogen dengan keanekaragaman perbedaan keyakinan agama, suku, budaya, bahasa dan sosial,” paparnya
Namun, perbedaan itu hingga kini kerukunan, keharmonisan, kedamaian berjalan baik dan mereka saling menghormati, menghargai di tengah masyarakat dan belum pernah terjadi konflik sosial maupun perbedaan pandangan.
“Kita bersyukur keberagaman dan perbedaan itu wajib menjunjung tinggi Bhinneka Tungga Ika, namun tetap bersatu,” tutur dia.
Ia mengatakan, pihaknya hingga kini masyarakat Kabupaten Lebak belum pernah mengalami perbedaan pandangan, tetapi lebih menjalin kedamaian dan kerukunan baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu dan Kepercayaan. Kehidupan mereka terjalin dengan saling tolong menolong juga bantu membantu hingga gotong royong di masyarakat setempat.
“Kami berharap Kampung Moderasi beragama di Lebak itu bisa mewakili di tingkat nasional,” ungkap Hudori.