SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Kota Serang terus mencari terobosan pembiayaan pembangunan sosial dengan mengoptimalkan sumber dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Langkah ini ditempuh sebagai upaya menekan angka putus sekolah sekaligus memperluas jangkauan program kesejahteraan masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni memperkuat kolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Serang. Melalui kerja sama tersebut, dana zakat yang berhasil dihimpun diarahkan untuk mendukung sektor pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya bagi masyarakat kurang mampu.
Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, mengatakan ketergantungan pada APBD saja dinilai belum cukup untuk menjawab seluruh kebutuhan masyarakat, terutama dalam pembiayaan pendidikan. Karena itu, Pemkot Serang membuka ruang kemitraan dengan berbagai pihak agar program pendidikan dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
“Semakin banyak pihak yang terlibat, maka semakin besar pula manfaat yang bisa dirasakan masyarakat. Pendidikan menjadi salah satu fokus utama karena dampaknya langsung pada kesejahteraan,” ujarnya saat menghadiri Milad ke-15 Baznas Kota Serang di Aula Kantor Kementerian Agama Kota Serang, Kecamatan Cipocok Jaya, Selasa 16 Desember 2025.
Agis menegaskan, dukungan pendanaan dari luar APBD diharapkan mampu mencegah terjadinya siswa putus sekolah di Kota Serang. Menurutnya, tidak boleh ada anak yang kehilangan hak pendidikan hanya karena keterbatasan ekonomi.
Ia menambahkan, peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas kepemimpinan Budi–Agis, seiring dengan upaya membangun daya saing masyarakat. Pembangunan, kata dia, tidak semata-mata diukur dari infrastruktur fisik, tetapi juga dari kualitas manusianya.
Lebih lanjut, Pemkot Serang juga menyiapkan langkah lanjutan berupa penguatan keterampilan dan akses kerja setelah masyarakat menyelesaikan pendidikan atau pelatihan. Kesiapan SDM dinilai menjadi faktor penting agar lulusan dapat terserap di dunia kerja.
“Setelah pendidikan, kami juga memikirkan penempatan kerja. Kalau SDM tidak siap, tentu sulit bersaing di lapangan pekerjaan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Serang, Mahyudi Yusuf, menyampaikan bahwa dana zakat yang dikelola Baznas telah dimanfaatkan untuk program beasiswa pendidikan bagi warga Kota Serang. Sejumlah penerima manfaat, kata dia, telah merasakan dampak langsung dari bantuan tersebut.
Namun, Mahyudi menilai potensi zakat di Kota Serang masih sangat besar dan dapat terus ditingkatkan. Saat ini, Baznas Kota Serang menghimpun dana zakat sekitar Rp1 miliar hingga Rp2 miliar per bulan.
Ia menjelaskan, apabila partisipasi muzaki, khususnya dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), meningkat, maka kemampuan Baznas dalam mendukung program pendidikan dan kesejahteraan akan semakin besar. Dengan asumsi sekitar 5.000 ASN berzakat Rp200 ribu per bulan, potensi dana yang dapat dihimpun mencapai sedikitnya Rp10 miliar per tahun.
Mahyudi optimistis, peningkatan penghimpunan zakat akan berdampak langsung pada bertambahnya jumlah penerima manfaat, sehingga upaya menekan angka putus sekolah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Serang dapat berjalan lebih optimal. (*)











