“Untuk mikro itukan ditingkat lingkungan perbaikan draenase, pemasangan long storage juga dibeberpa titik, membangun tandon,” tambahnya.
Sedangkan untuk langkah besar yang dilakukan seperti memperbaiki saluran-saluran sungai, aliran sungai dinormalisasi dan termasuk juga penataan turap. Hal-hal lain juga dilakukan untuk bisa menghindari genangan air atau banjir baik ditingkat lingkungan maupun perkotaan.
“Tahun ini ada pembangunan long storage, tandon, termasuk draenase. Kalau tahun lalu kita membangun 5 tandon untuk mengatasi banjir,” jelasnya.
Bapak satu anak ini mengungkapkan, sampai saat ini ada 16 titik di Kota Tangsel yang rawan banjir. Dimana jumlah tersebut telah jauh menurun dibanding pada 2021 yang jumlahnya mencapai 48 titik banjir.
“Kita masif melakukan pembangunan. Sejak 2021 sampai 2024 terjadi penurunan jumlah titik banjir yang awalnya 48 kini menjadi 16. Kalau tandon dan situ itu kan untuk penampungan sementara dan nanti dialirkan ke sungai-sungai utama,” ungkapnya.
