107 Gereja Jadi Prioritas Pengamanan Polres Tangsel Saat Natal

Kapolres Tangsel AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang memberikan sambutan saat Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Jaya 2025 di Mapolres Tangsel, Kamis, 18 Desember 2025. Tri Budi/Bantenekspres.co.id

SERPONG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Sebanyak 107 gereja akan menjadi priritas pengamanan saat natal 2025 oleh Polres Tangsel. Jumlah gereja tersebut tersebut berada di Kota Tangsel dan sebagian Kabupaten Tangerang atau yang ada di bawah hukum Polres Tangsel.

Hal tersebut dikatakan Kapolres Tangsel AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang saat Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Lilin Jaya 2025 di Mapolres Tangsel, Kamis, 18 Desember 2025. Dalam rakor tersebut dihadiri Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, Dandim 0506/Tangerang Kolonel Inf. Ary Sutrisno dan dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Kapolres Tangsel AKBP Victor Daniel Inkiriwang mengatakan, operasi Lilin Jaya 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari dan dimulai dari 20 Desember 2025 sampai 2 Januari 2026. Dimana di dalamnya terdapat kegiatan preemtif, preventif dan represif.

“Dalam momen natal dan tahun baru (Nataru) kita menerjunkan 1.224 personel polri, kemudian dilibatkan juga personel TNI,” ujarnya, Kamis, 18 Desember 2025.

Victor menambahkan, dalam operaso Lilin Jaya 2025 pihaknya akan melaksanakan pengamanan terhadap 208 objek, yang terdirii dari 107 gereja, 15 pusat perbelanjaan, 1 terminal, 7 stasiun kereta api, 9 objek wisata, dan 60 objek perayaan tahun baru.

“Dengan total pos pengamanan terpadu yang akan kita siapkan ada 9 dan ini sesuai dengan 9 penyelenggaraan yang ada di wilayah hukum Polres Tangsel.
Juga akan ada 8 pospam, serta 1 posyan yang ada di wilayah Curug di Kabupaten Tangerang,” tambahnya.

Victor memprediksi arus mudik momen Natarau akan terjadi mulai 20 Desember 2025, pasalnya mulai 18 Desember 2025 anak sekolah banyak yang sudah mulai libur atau terima raport. Sedangkan arus balik gelombamg pertama diprediksi mulai 28-29 Desember 2025.

“Sedangkan puncak arus balik kedua terjadi pada 1-3 Januari 2026. Sehingga hal ini perlu diantisipasi bersama terkait kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh blank spot, mengantuk, kelelahan, dan memaksakan kendaraan agar sampai cepat ketujuan sehingga dapat menimbulkan kerawanan lalu lintas,” jelasnya.

Dengan kolaborasi bersama yang dilakukan pihaknya berharap dapat memberikan respon yang cepat dalam mengatasi berbagai persoalan yang akan dihadapi bersama. Khususnya fokus pada pelayanan masyarakat yang akan melaksanakan hiburan, mendantangi objek wisata maupun yang akan melaksanakan mudik.

“Pada operasi Lilin Jaya 2025 kami diarahkan untuk mengamankan dan mengendalikan berbagai sektor krusial, khususnya di daerah-daerah dengan mobilitas tinggi atau objek vital, seperti terminal, stasiun, dan tempat ibadah dan. Terutama pada saat perayaan hari natal, tempat wisata dan tempat hiburan,” ungkapnya.

Menurutnya, hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya potensi kerawanan, khususnya ancaman teror seperti bom dan sabotase, kejahatan seperti pencurian, perampokan, dan tindak kriminal lainnya.

“Selain itu, terdapat pula potensi gangguan ketertiban sosial, seperti konflik antarwarga, rumah kosong yang rawan tindak kriminal, serta risiko kriminalitas lainnya,” ungkapnya.

“Di samping itu, kita juga harus mewaspadai potensi bencana alam, seperti banjir dan kebakaran, mengingat kondisi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini, termasuk hujan lebat, angin kencang, dan fenomena cuaca lainnya,” tutupnya. (*)

Pos terkait