Gotong Royong Cegah Perbedaan Antar Siswa

Siswa SMPN 2 Sindang Jaya, saat melakukan gotong royong bersama melalukan aksi bersih sekolah. Randy/Bantenekspres.co.id

SINDANGJAYA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Siswa SMPN 2 Sindang Jaya, Kecamatan Sindang Jaya, bersama-sama melakukan aksi gotong royong membersihkan kelas, perpustakaan, dan lingkungan sekolah. Hal tersebut, dilakukan sebagai salah satu gerakan gotong royong siswa.

Para siswa mulai dari kelas 7 sampai kelas 9 bahu membahu bersama membersihkan lingkungan sekolah, mereka dengan suka cita dan semangat membersihkan semua sudut sekolah tanpa terkecuali. Hal tersebut, sudah menjadi kebiasaan mereka yang dilakukan sebulan sekali dalam melakukan aksi gotong royong bersama.

Bacaan Lainnya

Kepala SMPN 2 Sindang Jaya Sudrajat mengatakan, bahwa aksi gotong royong adalah komitmen para siswa yang dilakukan sebulan sekali melakukan aksi bersih bersama di sekolah, walaupun sebulan sekali tetapi para siswa juga ada yang melakukan aksi bersih lingkungan sekolah seminggu sekali sesuai dengan jadwal masing-masing.

“Aksi gotong royong tersebut adalah komitmen siswa, mereka dengan caranya melalukan aksi bersih lingkungan sekolah dengan suka cita. Bahkan, semua siswa tidak ada rasa lelah dan mengeluh melakukan aksi bersih lingkungan sekolah bersama,”ujarnya kepada Bantenekspres.co.id, Selasa 21 Oktober 2025.

Sudrajat menambahkan, gotong royong adalah cerminan Indonesia, yang mana dengan gotong royong semua menjadi lebih ringan dan juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekompakan. Maka itu, para siswa sepakat bahwa dengan gotong royong bisa meningkatkan kekompakan dan kebersamaan antara siswa.

“Gotong royong adalah cerminan Indonesia, dan itu tetap dilakukan oleh para siswa sebagai menjaga kekompakan dan kebersamaan di sekolah. Sehingga, rasa kebersamaan terus terbangun dan tetap terjaga apapun kondisinya,”paparnya.

Ia menjelaskan, bawah pihaknya juga sangat senang karena siswa kompak dalam kegiatan sekolah, sehingga apapun kegiatan sekolah seluruh siswa bersama melakukannya. Bahkan, dengan cara tersebut tidak ada kubu-kubuan antar siswa. Sehingga, tidak terjadi bullying.

“Kekompakan yang saat ini ada, salah satu cara mencegah bullying di sekolah. Artinya, siswa tidak ada kubu-kubuan dan antar siswa saling menghargai dan tidak ada perbedaan antara siswa. Dan saya minta, para siswa untuk cegah adanya perbedaan di sekolah,”tutupnya. (*)

Pos terkait