”Adanya kader Jumantik, menurut saya wajib dimiliki setiap sekolah. Hal tersebut agar bisa mencegah adanya kasus demam berdarah di sekolah. Bahkan, pihak sekolah harus membentuk dan memberikan program kepada kader Jumantik,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Senin (19/5).
Asep menambahkan, di samping memperkenalkan sejak dini kepada anak-anak sekolah tentang bahaya Demam Berdarah, melalui program junantik ini, bisa melatih siswa supaya menjadi pelopor hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarganya masing-masing. Hal ini guna memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk perantara penyakit Demam Berdarah.
”Kader Jumantik ini bukan hanya dilakukan di sekolah, melainkan dilakukan di rumah. Mereka bisa menjadi pelopor untuk hidup bersih, sehingga bisa terbebas dari kasus demam Berdarah yang membuat siswa menjadi lebih sehat,”paparnya.
Ia menjelaskan, kasus DBD sering terjadi pada anak-anak, sehingga pembentukan kader Jumantik sangat penting dan harus ada di sekolah. Hal tersebut, bisa membuat siswa lebih waspada dan bisa melakukan pencegahan dini.
“Anak-anak menjadi sasaran paling banyak dari penyakit Demam Berdarah, sehingga Saya pikir program Jumantik ini sangat efektif guna membangun kesadaran anak-anak mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah sejak dini,”tutupnya.(ran)