“Jadi pas mereka datang kami belum bisa apa-apa. Jadi, yang surat-suratnya belum siap,” sambung Marni.
Ditanya wartawan apa tujuan pihak PT MTA pemilik mobil tronton tambang datang, Marni mengatakan, untuk bersilaturahmi dan memohon maaf.
Di luar hal tersebut, Marni menuturkan, suaminya biasa tidak menjemput karyawan ke arah Kampung Kendal. Namun sehubungan karyawan pabrik banyak yang sedang dirumahkan sementara waktu, maka suaminya langsung yang membawa bus.
“Tadinya banyak. Berhubung diliburin. Jadi bapak sendiri yang bawa bus. Padahal selama ini, kalau banyak karyawan yang dijempu, anak buah bapak yang jemput,” tuturnya.
Disinggung soal maraknya mobil tambang di wilayah Pantura Kabupaten Tangerang, Marni berharap mobil tambang beroperasi malam hari atau sesuai jam operasional saja.
“Yang lebih amannya. Jadi, engga mengganggu yang mau kerja. Yang mau sekolah,” harapannya.
Sebelumnya diberitakan, menurut Kanit Laka Lantas Polresta Tangerang Ipda Sofiyudin, kejadian terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.