“Kita punya aplikasi sistem informasi keluarga (SIGA) yang telah mengintegrasi sistem informasi kependudukan dengan basis keluarga Indonesia,” tambahnya.
Dengan adanya aplikasi tersebut, Enji berharap pelaporan dan pencatatan bisa bekerjasama dengan semua pihak untuk menjadi pihak “One Sigle Data”.
“Dengan mengintegrasikan sub sistem pelayanan kontrasepsi, pengendalian lapangan dan pendataan keluarga. Endingnya adalah untuk memverifikasi dan memvalidasi data keluarga resiko stunting,” jelasnya.
“Para kepala seksi kesejahteraan sosial tingkat kelurahan dan kecamatan diharapkan bisa mensosilisasikan dan menginput data mulai KB, kontrasepsi dan endingnya untuk penurunan stunting,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, angka stunting di wilayahnya saat ini menyentuh di 9,2 persen. Dinkes saat ini masif melakukan penekanan intervensi spesifik hingga pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil.