”Penerapan kurikulum merdeka belum optimal, dan memang harus di kaji ulang agar bisa optimal dalam pelaksanaan. Jadi, saya menyambut baik jika Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah akan meninjau ulang masalah kurikulum merdeka,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Rabu (23/10).
Dulhadi menambahkan, sejauh ini di SMPN 3 Cikupa, penerapan kurikulum merdeka masih setengah-setengah karena memang belum maksimal pada pelaksanaannya. Bahkan, ada guru juga yang masih menggunakan cara konvensional untuk memberikan materi pembelajaran kepada siswa.
”Kita juga masih setengah-setengah dalam pelaksanaan kurikulum merdeka. Memang dalam penerapan kurikulum merdeka ini guru harus bisa memberikan materi pembelajaran yang lebih modern. Masih ada guru yang belum paham, dan juga masih menerapkan kurikulum 13 yang mengacu pada kurikulum 2006. Dan itu tidak masalah sejauh bisa membuat materi pembelajaran yang maksimal,”paparnya.
Ia menjelaskan, kurikulum merdeka juga tidak sepenuhnya bisa membuat siswa belajar dengan efektif, seperti contoh saat mereka di minta untuk memaparkan sebuah materi di depan umum, siswa tersebut tidak paham dan terlihat tidak percaya diri.
”Kurikulum merdeka ini artinya merdeka belajar atau siswa belajar dengan sendirinya, dan guru hanya sebagai fasilitator saja. Dan itu, tidak efektif karena siswa tidak akan paham. Walaupun demikian, tinggal di kaji ulang saja dan saya rasa jika matang maka kurikulum merdeka ini sangat bagus bagi pendidikan siswa,”tutupnya.(ran)