“Mudah-mudahan sosialisasi ini dapat membantu meningkatkan pemahaman kita semua tentang pola dan perilaku konsumsi harian yang lebih sehat dan bergizi,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan, program Gemarikan tersebut dilaksanakan untuk mengentaskan stunting.
“Anak-anak kita kan ukuran badan tidak sesuai usia karena gizi kurang memenuhi. Makanya kita dorong untuk gemarikan dan ikan bukan dimakan utuh tapi, diolah,” ujarnya.
Yepi menambahkan, kebutuhan ikan lele di wilayahnya perhari sekitar15 ton dan jumlah tersebut berdasarkan data dari pedagang lele, warteg dan konsumsi pasar.
“Lele ini didrop dari luar Tangsel seperti Parung Jawa Barat dan lainnya karena kebutuhan tinggi. Kalau dari Tangsel baru bisa produksi 3-4 ton per hari,” tutupnya. (bud)