Mereka saling bantu-membantu dalam proses membangun rumah. Baik yang telah menerima bantuan maupun yang akan menerima bantuan bedah rumah.
“Jadi, kalau bongkar sejumlah rumah yang mau dibedah, itu sebentar. Sebab dikerjakan dengan orang ramaian,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, agar suasana keakraban semakin erat, masyarakat desa patungan mengumpulkan 1 liter beras setiap masyarakat desa>Beras ini untuk makan siang bersama.
“Supaya pengeluaran jangan gede. Kita patungan beras seliter-seliter. Nanti ada yang masak dengan sayur asem, tempe, sambal dan lain-lain,” tuturnya.
Dengan kentalnya jiwa gotong-royong masyarakat desanya, ia bersyukur Habitat for Humanity Indonesia selalu memberikan bantuan bedah rumah ke desanya sejak beberapa tahun lalu.
“Bahkan, ada masyarakat desa ajak makan bersama para relawan donatur, setelah pekerjaan bedah rumah selesai,” imbuhnya. (zky)