Namun, hal tersebut tidak pernah ditegur atau dihentikan oleh BRIN serta bila dikaitkan dengan alasan atau dalih gangguan getaran akibat dilaluinya akses jalan yang sudah digunakan selama puluhan tahun dan akan ditutup tersebut menjadi tidak rasional.
“Pasalnya, sejak jalan tersebut masih bisa dilalui kendaraan berat seperti truk-truk besar hingga saat ini hanya bisa dilalui kendaraan pribadi seperti mobil dan motor sama sekali belum pernah menimbulkan masalah yang berdampak buruk bagi warga sekitar akibat gangguan getaran,” ungkapnya.
Disisi lain, Nurhendra mengaku, BRIN memiliki Wisma Tamu (guest house) yang dapat diakses dan disewakan kepada publik. Hal tersebut menjadi tidak rasional apabila dihubungkan dengan alasan penutupan permanen akses jalan BRIN yang akan bersifat tertutup untuk publik dengan ditutupnya akses jalan dimaksud.
Salah salah satu sasaran strategis yang dimiliki oleh BRIN terdapat poin yang dapat berdampak kepada masyarakat.