“Selanjutnya, tahun 2021 sebanyak 13, dan 2022 sebanyak 32, serta tahun 2023 sebanyak 63,” tambah Ahmad Hasanudin.
Faktor penyebab kematian pada bayi rata-rata diakibatkan oleh berat badan lahir rendah (BBLR) yang menyebabkan sejumlah permasalahan pada bayi. Seperti gagal pernapasan atau disebut asfiksia yang membuat bayi sulit bernapas.
“Hampir 26 kematian bayi disebabkan oleh asfiksia atau gagal bernapas. Karena, bayi lahir dengan BBLR,” ujarnya.
Data tersebut dihimpun berdasarkan laporan dari setiap puskesmas di enam kecamatan di Kota Serang.
Angka kematian ibu (AKI) di Kota Serang sejak tahun 2017 hingga 2023 cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya.
“Memang tahun 2020 dan 2021 turun, ada 17 kasus kematian ibu. Tapi, tahun 2022 ada 20 kasus, dan 2023 bertambah menjadi 21 kasus,” ucapnya.
Berdasarkan data pada Dinkes Kota Serang, penyebab kematian ibu diakibatkan karena penanganan yang terlambat. Hal itu dikarenakan, keluarga sebagai pengambil keputusan tidak bisa menentukan secara cepat.