SERANG – Inflasi Kota Serang di awal tahun 2024 mencapai 2,11 persen, paling besar disumbang oleh harga cabai. Kendati demikian, angka tersebut berada di bawah inflasi nasional maupun Provinsi Banten.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin menjelaskan, inflasi Kota Serang masih berada diangka sebesar 2,11 persen. Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Serang, kata dia, telah memetakan beberapa hal untuk penanganan inflasi yang terjadi di Kota Serang selama periode 2023.
“Di akhir tahun 2023 di awal tahun 2024 inflasi di Kota Serang itu adalah 2,11 persen, lebih rendah dibansingkan inflasi nasional 2,61 persen dan lebih rendah dari Provinsi Banten yang 3,06 persen,” ujar Nanang, Rabu (10/1).
Nanang mengatakan, TPID Kota Serang mengaku telah berhasil mengendalikan inflasi dengan berbagai program yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
“Alhamdulillah kita bisa kendalikan itu dengan berbagai program yang kita laksanakan, misalnya operasi pasar, penanaman komoditas yang sibutuhkan oleh masyarakat seperti cabai, bawang, dan padi,” jelasnya.
Pemkot Serang bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait telah melakukan pemantauan terharap harga-harga komoditas bahan pokok di sejumlah pasar yang ada di Kota Serang.
“Kita juga memantau harga-harga komoditas bahan pokok seperti beras, cabai, tomat, bawang dan lainnya. Kalau pun nanti ditemukan kenaikan yang cukup signifikan, kita koordinasi dengam berbagai OPD terkait seperti DinkopUKMPerindag dan DKP3,” katanya.
Nanang mengaku, Kota Serang masuk dalam 10 besar kota terkecil angka inflasinya di seluruh Indonesia. Bahkan, angka inflasi Kota Serang juga berada di bawah Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
“Kita masuk 10 besar kota terkecil seluruh Indonesia (inflasi) dibandingkan dengan Kota Cilegon 3,50 persen, Kota Tangerang 3,17 persen. Kita hanya 2,11 persen,” tuturnya.
Nanang menuturkan, pada tahun 2024, pihaknya akan kembali optimis untuk mengendalikan inflasi. Bahkan, Pemkot Serang juga telah menganggarkan untuk intervensi inflasi pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2024.
“Secara keseluruhan untuk intervensi anggaran di APBD kita itu Rp25,6 miliar. Tapi saya dari amggaran itu kita akan lihat program kegiatannya apa, jangan-jangan yang banyak SPPD nya. Harus outcome oriented. Artinya harus betul-betul anggaran Rp25,6 miliar harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Serang,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat menuturkan, Pemkot Serang bersama Bank Indonesia (BI) dan Bank BJB KCk Banten menggalakkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Pusat Pemerintahan dan di enam kecamatan yang ada di Kota Serang untuk menekan inflasi.
“Adapun lokasi awal GPM itu di Pemkot Serang dan nantinya dilanjutkan di setiap Kecamatan. Target khususnya satu bulan sekali,” katanya.
Selain itu, Pemkot Serang melalui Dinas Pertanian Kota Serang, kata Yedi, akan melakukan gerakan menanam cabai dan komoditas yang berpotensial lainnya.
“Semoga gerakan menanam cabai dan lainnya ini bisa mendapatkan dukungan dari Kementerian Kehutanan. Sehingga bisa mendapatkan bibit gratis untuk peningkatan penghijauan di Kota Serang,” katanya. (dan/and)