60 Hektare Sawah Terendam Banjir

Sawah
Penampakan lahan sawah yang terendam banjir akibat hujan pada Minggu 7 Januari 2024 kemarin. (DKPP KABUPATEN SERANG FOR BANTEN EKSPRES)

SERANG — Lahan sawah seluas 60 hektare di Kabupaten Serang terendam banjir, akibat hujan yang terjadi sejak Minggu 7 Januari 2024. Dari data yang dihimpun, untuk Poktan Karya Tani ada 35 hektare yang telah ditanam padi dan dari jumlah itu 16 hektare terendam banjir. Selanjutnya, di Poktan Citra Rama ada 40 Hektare telah ditanam padi, dari jumlah itu 14 hektare kebanjiran. Kemudian, di Poktan Sri Wangi dari luasan 45 hektare terendam 30 hektare, total keseluruhan ada 60 hektare lahan sawah terendam banjir.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, dari data tersebut tidak ada lahan sawah yang mengalami fuso, karena belum lebih dari empat hari terendam banjir. Sehingga, para petani masih dapat menggarap lahan sawahnya, dan bahkan ada yang sudah mulai menanam padi.

Bacaan Lainnya

“Dari Minggu sampai sekarang tidak selalu hujan, jadi air yang membajiri lahan sawah dapat surut kembali, makanya tidak ada yang fuso. Selain itu, petani juga mulai menggarap sampai ada yang sudah menanam padinya,” katanya melalui telepon seluler, Rabu (10/1).

Suhardjo mengatakan, ada tiga kelompok tani yang melaporkan padinya terkena banjir, untuk di Kecamatan Lebakwangi ada lahan sawah yang terkena banjir, dan ada yang kekeringan tidak ada air dan sampai retak tanahnya. Meski begitu, lahan sawah tersebut tidak memerlukan alat untuk menyedot air, karena tidak turun hujan maka air akan surut dengan sendirinya.

“Belakangan ini, di Kabupaten Serang belum ada hujan sampai seharian yang membuat banjir lahan persawahan. Sehingga, tidak perlu alat penyedot untuk menyurutkannya, kalau masih sehari terendam masih bisa diselamatkan,” ujarnya.

Dikatakan Suhardjo, masing-masing wilayah berbeda-beda dalam penanaman padi, yang kini sudah mulai dilakukan oleh para petani usai terendam banjir. Wilayah yang mulai menanam padi yaitu, Kecamatan Ciruas, Pontang dan Carenang.

“Wilayah tersebut sudah mulai tuh menanam padinya, tapi ada yang baru mulai menggarap lahannya seperti di Kecamatan Kramatwatu,” ucapnya.

Agar petani yang sawahnya mengalami fuso dapat bantuan benih padi, kata Suhardjo, pihaknya telah mengajukan bantuan benih padi sebanyak lahan sawah yang tahun lalu mengalami fuso yaitu 500 hektare. Namun, bantuan tersebut sampai sekarang masih belum didapatkannya dari pemerintah pusat.

“Pemda Serang tidak menyediakan, untuk pergantian benih padi terhadap lahan sawah yang mengalami fuso tahun lalu. Makanya, kita meminta ke pusat, tapi sampai sekarang belum turun,” tuturnya. (agm/and)

Cek artikel bantenekspres.co.id yang Anda minati di: Google News

Pos terkait