SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersiap mengirimkan 500 ton sampah per hari ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kota Serang, melalui skema kerja sama pengelolaan sampah lintas daerah.
Penyampaian rencana kerja sama tersebut dilakukan dalam rapat paripurna DPRD Kota Serang terkait persetujuan kerja sama daerah antara Pemerintah Kota Serang dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Proses administrasi saat ini masih berjalan, termasuk pembahasan di DPRD dan koordinasi lintas instansi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, Farach Richi, mengatakan kerja sama tersebut mengatur secara jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak. Salah satu kewajiban Tangsel adalah menyiapkan sarana angkut sampah.
“Tangsel menyediakan armada truk baru yang sudah dimodifikasi dengan penampung air lindi khusus, sehingga tidak tercecer selama perjalanan ke TPA Cilowong,” ujarnya, Selasa 23 Desember 2025.
Dalam rencana tersebut, pengiriman sampah dari Tangsel diproyeksi mencapai 500 ton per hari dengan durasi kerja sama empat tahun dan evaluasi dilakukan setiap tahun. Penambahan ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan minimum tonase pengelolaan sampah.
Jika digabungkan, total sampah yang masuk ke TPA Cilowong diperkirakan mencapai sekitar 900 ton per hari. Angka tersebut berpotensi meningkat menjadi 1.200 ton per hari dengan tambahan dari Kabupaten Serang. Saat ini, produksi sampah Kota Serang sekitar 570 ton per hari, dengan yang terangkut ke TPA sekitar 419 ton.
Terkait nilai kerja sama, Farach menyebut masih dalam tahap pembahasan dan belum ditetapkan. Proses administrasi juga tengah berjalan, termasuk persetujuan DPRD dan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten. “Pembahasan PKS dilakukan melalui Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD). DLH berperan sebagai OPD teknis,” jelasnya.
DLH Kota Serang juga melakukan pembenahan di TPA Cilowong, meliputi penataan lahan, pengoperasian mesin AWS, pengelolaan air lindi, penguatan sistem controlled landfill, serta rencana penambahan alat berat. “Targetnya PKS berjalan 2026, setelah kesiapan teknis, sosialisasi masyarakat, dan koordinasi dengan Kemendagri terpenuhi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Aldi Alpian Indra











