SERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), telah memasang sirine peringatan deteksi dini tsunami, di wilayah pantai Kabupaten Serang tepatnya di Kecamatan Cinangka, Anyer dan Puloampel.
Sirine dipasang, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman tsunami, dan akan berbunyi jika terdeteksi adanya gempa bumi yang berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Serang Hotman Siregar mengatakan, sirine peringatan deteksi dini tsunami dipasang di tiga kecamatan yang masing-masingnya terdapat dua sirine, yang bunyinya bisa terdengar hingga radius dua kilometer jauhnya.
Tidak hanya itu, sirine ini juga dilengkapi voice pengumuman yang diumumkan secara langsung, ketika terdeteksi adanya ancaman tsunami, yang dilakukan oleh BPBD Provinsi Banten.
“Petugas yang membunyikan sirene, sekaligus mengumumkan itu ada dari BPBD Provinsi Banten, bekerjasama dengan BMKG terus memantau terus perkembangan kondisi bencana. Di tiga kecamatan itu ada tower sirinenya, sudah dipasang dan sudah diuji coba BNPB, bisa terdengar sampai dua Kilometer,” katanya kepada wartawan saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin 27 Oktober 2025.
Hotman mengatakan, sirine akan berbunyi ketika terdeteksi adanya gempa bumi yang bisa memicu timbulnya tsunami, namun jika gempa bumi tidak memicu adanya tsunami tentunya sirine tersebut tidak akan berbunyi.
Adanya sirine ini, bukan untuk menakut-nakuti wisatawan yang berkunjung, melainkan menjaga kewaspadaan terhadap bencana alam yang akan terjadi, supaya bisa segera mungkin menyelamatkan diri sebelum bencana datang.
“Alat ini, untuk meningkatkan kewaspadaan ketika hendak terjadi bencana, bukan kami menakut-nakuti masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke pantai. Tapi, kami ingin berikan rasa aman dan nyaman, serta potensi resiko dampak bencana tidak besar terjadi,” ujarnya.
Ketika ada gempa bumi yang berpotensi tsunami, kata Hotman, sirine akan berbunyi selama 20 detik, dan golden time untuk masyarakat serta wisatawan menyelamatkan diri sekitar 20 menit sebelum tsunami menghantam daratan.
Selama golden time tersebut, masyarakat dan wisatawan segera berlari ke jalur evakuasi yang telah disediakan, untuk berlindung ke tempat yang lebih tinggi.
“Bunyi sirine akan berlangsung selama 20 detik, dan golden time menyelamatkan diri sekitar 20 menit segera lari ke jalur evakuasi, naik ke tempat lebih tinggi minimal 20 meter ketinggiannya. Di tiga kecamatan ini, sudah banyak jalur evakuasi yang kita siapkan jadi tidak perlu khawatir untuk mengevakuasi diri,” ucapnya.
Hotman mengaku, sudah banyak dipasangi plang bertuliskan jalur evakuasi yang menuju ke arah dataran tinggi di wilayah pantai.
Tidak hanya itu, terdapat petugas yang standby di tiga kecamatan tersebut, untuk membantu masyarakat dan wisatawan menuju jalur evakuasi.
“Sudah dipasang plang jalur evakuasi, yang tentu bisa dijangkau masyarakat dan wisatawan dekat pantai, supaya mereka bisa lari ke tempat yang lebih tinggi. Kami rutin cek plang jalur evakuasi ini, nanti kita rencana akan tambah jalur lagi supaya makin banyak,” tuturnya. (*)











