Coding dan AI Belum Bisa di Terima Oleh Sekolah yang Belum Lengkap Saprasnya

SINDANGJAYA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Rencana Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) menjadikan coding dan AI sebagai mata pelajaran wajib di sekolah, saat ini coding dan AI masih berstatus mata pelajaran pilihan dan belum menjadi mata pelajar wajib.

Adanya kebijakan tersebut, membuat sekolah dasar di Kabupaten Tangerang belum bisa menjawab dengan pasti. Pasalnya, sarana dan prasarana yang saat ini ada belum sesuai dengan standar untuk menjadikan coding dan AI di jadikan mata pelajaran wajib di sekolah.

Bacaan Lainnya

Seperti SDN Wanakerta IV, Kecamatan Sindang Jaya, saat ini sarana dan prasarana sekolah untuk mata pelajaran coding dan AI belum bisa dilakukan. Karena, peralatan seperti komputer dan juga jaringan belum lengkap dan jika coding dan AI menjadi mata pelajaran wajib harus di lengkapi dulu perangkatnya.

Kepala SDN Wanakerta IV Madrohim Firmansyah mengatakan, pihaknya belum dapat pasti informasi mengenai coding dan AI akan di jadikan mata pelajaran wajib, kalaupun akan dijadikan mata pelajaran wajib pihaknya belum siap karena memang sarana dan prasarana di sekolahnya belum lengkap dan belum bisa dilakukan menjadi mata pelajaran wajib.

“Kalau memang harus di jadikan mata pelajaran wajib, saya belum siap karena sarana dan prasarananya belum memadai. Untuk Asesmen saja, siswa harus menggunakan laptop guru di tambah jaringan internet yang belum memadai. Kalau ingin di jadikan mata pelajaran wajib, saya harap pemerintah bisa melengkapi dulu perangkatnya,”ujarnya kepada Bantenekspres.co.id, Rabu 22 Oktober 2025.

Madrohim menambahkan, bahwa pihaknya juga menilai bahwa pelajaran coding dan AI jangan di jadikan mata pelajaran wajib, mungkin bisa dilakukan oleh sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap. Tetapi, bagi sekolah yang ada di dalam seperti Wanakerta IV menjadi sebuah kendala.

“Kalau sekolah ada di tengah kota mungkin saja bisa karena perangkatnya lengkap, kalau mau di lengkapi dulu baru bisa di terapkan. Permasalah kurikulum saja belum terselesaikan ini ada kebijakan lagi yang membuat sekolah bingung,”paparnya.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya juga akan mendukung program pemerintah, tetapi harus juga di perhatikan sarana dan prasarananya mendukung atau tidak. Jika sudah lengkap dan layak, program apapun pihak sekolah akan ikut serta dan mendukung penuh.

“Saya bukan tidak mendukung, tetapi di Kabupaten Tangerang termasuk SDN Wanakerta IV termasuk sekolah yang belum lengkap sarana dan prasarana untuk kemajuan digitalisasi. Jangan sampai, akhirnya pendidikan tidak sesuai akibat adanya Kebijakan yang belum bisa di jalankan oleh sekolah,”tutupnya. (*)

 

Reporter: Randy Yastiawan

 

Pos terkait