BALARAJA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Kader Jumantik Sekolah (Katiko) SMPN 2 Balaraja, Kecamatan Balaraja, mendapatkan sosialisasi untuk melakukan penanganan dan mencegah adanya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam sosialisasi tersebut, Katiko juga melakukan pengecekkan lokasi yang bisa menjadi sarana nyamuk aedes aegypti.
Untuk mencegah adanya DBD, Katiko harus melakukan pengecekkan lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat. Karena, DBD bisa terjadi karena lingkungan yang tidak bersih dan bisa di jadikan sarang nyamuk yang bisa berkembang biak atau untuk bertelur. Biasanya, di tempat yang ada genangan air.
Kepala SMPN 2 Balaraja Lili Malihatusoliha mengatakan, sosialisasi yang dilakukan oleh Puskesmas Balaraja dalam rangka memberikan wawasan kepada Katiko SMPN 2 Balaraja, agar sekolah aman dan tidak ada kasus DBD. Jadi, adanya sosialisasi tersebut para kader Jumantik akan tahu apa saja yang bisa mencegah adanya kasus DBD di sekolah.
“Sosialisasi ini dilakukan agar Katiko bisa tahu dan juga bisa mencegah adanya kasus DBD di sekolah, sehingga mereka tahu bagaimana cara mencegah dan mengatasi jika ada tanda-tanda sarang nyamuk yang bisa berdampak terjadinya DBD,”ujarnya kepada Bantenekspres.co.id usai memberikan sambutan dalam sosialisasi, Selasa 21 Oktober 2025.
Lili menambahkan, Katiko juga melakukan pengecekkan lingkungan sekolah seperti toilet sekolah, gudang sekolah dan juga tempat yang bisa di jadikan sarang nyamuk aedes aegypti. Dengan pengecekan langsung, Katiko tahu seperti apa yang harus dilakukan agar tidak ada sarang nyamuk.
“Lingkungan yang bersih dan sehat salah satu cara mencegah adanya sarang nyamuk, maka itu adanya kader Jumantik bisa membantu melakukan pengawasan. Tidak hanya di sekolah, kader Jumantik juga bisa melakukan di rumah mereka agar tidak ada kasus DBD,”paparnya.
Sementara itu, Indah Sari salah satu Katiko SMPN 2 Balaraja mengungkapkan, kegiatan yang di ikuti salah satu menambahkan ilmu dan wawasan dalam pencegahan DBD. Dirinya bersama Katiko SMPN 2 Balaraja sangat antusias, karena dengan sosialisasi yang diterima bisa melakukan pencegahan adanya DBD di sekolah maupun di rumah.
“Adanya DBD bukan saat di musim hujan, akan tetapi saat musim panas karena nyamuk aedes aegypti senang bertelur di air yang tenang dan bukan yang mengalir. Dengan sosialisasi ini, saya jadi menambah wawasan dalam pencegahan DBD,”tutupnya. (*)











