DPUPR Proyeksikan Jalan Desa Cikedung Bakal Terbangun Bertahap

Terlihat jalan Desa Cikedung, Kecamatan Mancak, rusak parah dipenuhi bebatuan karena berada di pegunungan. Foto : Agunggumelar/Bantenekspres.co.id

SERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang memproyeksikan, jalan di Desa Cikedung, Kecamatan Mancak, bakal dibangun dengan betonisasi secara bertahap.

Jalan tersebut, merupakan jalan desa yang sudah dinaikkan statusnya menjadi jalan kabupaten, kini kondisinya rusak parah dan sulit untuk dilalui dengan panjang sekitar dua Kilometer.

Bacaan Lainnya

Kepala DPUPR Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian mengatakan, ada beberapa ruas jalan desa yang statusnya menjadi jalan kabupaten, belum terselesaikan salah satunya jalan Desa Cikedung.

Sehingga, jalan ini yang akan didahulukan untuk dilakukan perbaikan dengan betonisasi, yang rencananya tahun depan dimulai secara bertahap.

“Dari semua jalan, jalan di Desa Cikedung ini yang paling parah, mulai dari kondisinya rusak parah, aksesnya sulit dilalui, banyak bebatuan. Sehingga, tahun depan kita dahulukan, namun secara bertahap,” katanya, Selasa 14 Oktober 2025.

Yadi mengatakan, kondisi jalan Desa Cikedung yang belum diselesaikan panjangnya sekitar dua Kilometer, yang aksesnya bisa tembus sampai ke Kecamatan Padarincang.

Apabila jalan ini sudah terbangun, mempermudah akses masyarakat dalam meningkatkan perekonomiannya, serta sudah tidak lagi menjadi desa tertinggal.

“Awalnya kita sudah membangun jalannya sekitar lima kilometer, namun masih menyisakan dua kilometer lagi jalan yang masuk ke Desa Cikedung ini. Kalau sudah terbangun, akses jalannya akan mempermudah masyarakat dan sudah tidak lagi menjadi desa tertinggal,” ujarnya.

Dikatakan Yadi, perlu anggaran yang cukup besar untuk membangun desa tersebut, karena medan jalan serta banyaknya bebatuan menjadi hambatan dalam pembangunannya.

Terlebih jalan pegunungan yang turunan hingga tanjakan ini, membutuhkan ongkos transportasi pengangkutan barang yang cukup besar juga.

“Jalannya itu naik turun, terus juga bebatuan karena berada di pegunungan, jadi ongkos transportasi atau angkutannya yang repot cukup besar anggarannya. Namun, kita upayakan secara bertahap ya yang penting terselesaikan dengan betonisasi,” ucapnya. (*)

Reporter : Agung Gumelar

Pos terkait