Bupati Tangerang Tak Segan Lapor Polisi Jika Ditemui Pembakaran dan Pembuangan Sampah di Sindang Jaya

Bupati Tangerang saat menghadiri kampanye program 'Ayok Tangerang Langit Biru' di Lapangan Mini Soccer Suvarna Sutera, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, beberapa hari lalu. Foto: Dokumentasi warga

SINDANGJAYA,BANTENEKSPRES.CO.ID – Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid bilang tak segan lagi lapor polisi jika ditemui pembakaran sampah dan pembuangan sampah bukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Hal tersebut ditegaskannya saat kampanye program ‘Ayok Tangerang Langit Biru’ di Lapangan Mini Soccer Suvarna Sutera, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, beberapa hari lalu.

Bacaan Lainnya

“Kami tidak segan lagi, apabila nanti ada pembakaran-pembakaran liar lagi, atau pembuangan sampah di bukan TPA, saya akan laporkan langsung kepada pihak Kepolisian,” tegasnya.

Sehubungan dengan, sambungnya, besok atau lusa apabila ditemui lagi hal tersebut, pihaknya tidak segan lagi melaporkan oknum-oknum pembakar dan pembuang sampah di bukan TPA.

Di luar perihal penegasan soal pembakaran dan pembuangan sampah ilegal di Kecamatan Sindang Jaya, Moch Maesyal Rasyid memaparkan, Pemkab Tangerang terus menambah armada angkutan sampah.

“Tahun 2025 ini, kami tambah 30 sampai 40 (unit mobil angkutan sampah), untuk mengakomodir pasar-pasar, di jalan-jalan, dan di manapun ada tumpukan sampah kami angkut,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pemkab Tangerang juga sudah berusaha menambah lokasi-lokasi sebagai TPS3R, atau tempat pemilahan, dan pengolahan sampah.

“Ini dalam rangka mengurangi jumlah tonase tumpukan sampah di Kabupaten Tangerang ke TPA Jatiwaringin,” jelasnya.

Moch Maesyal Rasyid pun memohon kepada masyarakat Kabupaten Tangerang, untuk bersama-sama bertanggung jawab menangani sampah.

“Jadi kami mohon kepada masyarakat supaya tidak lagi buang sampah asal lempar ke mana-mana, dan ini juga belum tentu masyarakat Kabupaten Tangerang, siapa tahu masyarakat di luar bisa saja terjadi, tidak menutup kemungkinan,” imbuhnya.

Diminta merespon hal tersebut Sayamah, istri Apin pengelola lapak limbah mengakui sudah mendengar kabar soal ancaman yang disampaikan Bupati Tangerang.

“Sudah (dengar). Selama ini, juga begitu (diancam),” ucapnya, saat disinggung soal ancaman Bupati Tangerang, Selasa, 14 Oktober 2025.

Sayamah menuturkan, suaminya mengelola lapak limbah sejak dirinya memiliki anak kedua pada 2018, atau 7 tahun, di Kampung Senen, Desa Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.

Saat ini, ia mengklaim sekadar sedang mengangkut sisa sortiran sampah yang bisa dijual, tanpa menampung sampah lagi.

Ia juga mengklaim sebatas menampung sampah, menyortir sampah, dan membang residu ke TPA Jatiwaringin.

“Lagi pula, suami saya cuma angkut sampah dari Ponpes di Cilongok sehari 1 gerobak motor,” imbuhnya.

Sementara, pantauan bantenekspres.co.id, tumpukan sampah di lokasi telah menggunung di lahan yang cukup luas, tak sesuai dengan pengakuan Sayamah yang hanya mengangkut sampah dari Ponpes di Cilongok. (*)

Pos terkait