50 Warga Terima Hasil Pekerjaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Mauk

50 Warga Terima Hasil Pekerjaan Penanganan Rumah 
Sebanyak 50 warga terima hasil pekerjaan penanganan rumah tidak layak huni di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, akhir pekan lalu. Foto: Dokumentasi Pemerintah Desa Sasak. 

MAUK, BANTENEKSPRES.CO.ID – Sebanyak 50 warga terima hasil pekerjaan penanganan rumah tidak layak huni di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Camat Mauk Angga Yulyantono menyampaikan, 50 warga yang terima hasil pekerjaan penanganan rumah tidak layak huni berada di empat desa. Yaitu, Desa Sasak, Kedung Dalem, Banyu Asih, dan Tegal Kunir Kidul.

Bacaan Lainnya

“Alhamdulillah, penanganan 50 rumah tidak layak huni rampung sesuai waktu tenggat waktu yaitu 18 hari,” jelasnya, Senin, 13 Oktober 2025.

Angga Yulyantono menyampaikan, penanganan rumah tidak layak huni ini, merupakan program Pemkab Tangerang, melalui Dinas Perumahan Permukiman, dan Pemakaman (DPPP).

“Serah terima dilaksanakan secara serentak di Kantor Desa Sasak, Kecamatan Mauk, Sabtu pekan kemarin,” tuturnya.

Kepala Desa Sasak M Kosim menambahkan, 15 dari 50 warga yang terima hasil pekerjaan penanganan rumah tidak layak huni adalah warganya.

“Karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Bupati Tangerang, Perkim (DPPP), dan tim yang terlibat dalam program ini,” ucapnya.

Nama-nama Penerima RTLH

Berdasarkan datanya, M Kosim menyampaikan, nama-nama warga perima bantuan bedah rumah di desanya meliputi, Nurman, dan Arsali, warga Kampung Cibenong, RT 16 RW 04.

Kemudian, Asnawi, warga Kampung Kiasmar, RT 15 RW 03. Selain itu, ada juga Pakrudin, Salmah, Ahmad Musonid, dan Sadi, warga Kampung Mandek, RT 13 RW 03.

Lalu, Sairin, dan Irom, warga Kampung Kebon Cabe RT 11 RW 03. Siti Aminah, warga Kampung Kisakti, RT 09 RW 02. Rian Rahardi, Sabdiah, dan Ajidi, warga Kampung Bojong RT 05 RW 02.

Berikutnya, Suminah, warga Kampung Klutuk, RT 04 RW 01 dan Suryani, warga Kampung Sasak RT 01 RW 01.

“Mereka adalah masyarakat kami yang layak menerima program bedah rumah. Profesinya antara lain ada yang tukang odong-odong gowes, tukang kebun, tukang bacang, kuli bangunan, ngangon kambing, dan suaminya hanya tukang ojek,” jelasnya.

Sehubungan dengan itu, tambahnya, program bedah rumah yang disalurkan ke-15 warganya sangat bermanfaat.

“Kami berharap, tahun depan program ini ada lagi di desa kami,” harapannya. (*)

 

Pos terkait