SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) menggelar Pekan Kebudayaan Daerah 2025 pada Rabu–Sabtu, 9–12 Oktober 2025, di halaman Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang.
Kegiatan bertema “Menjaga Warisan, Menguatkan Identitas Budaya” ini menampilkan berbagai lomba dan pameran seni, di antaranya Festival Dalang Anak, lomba mural, musikalisasi puisi, ekspresi seni kabupaten/kota, serta pameran kuliner dan kerajinan UMKM.
Plt Kepala Dindikbud Banten, Lukman, mengatakan kegiatan ini menjadi wadah bagi pelaku seni dan generasi muda untuk melestarikan nilai budaya daerah. “Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian kebudayaan, Mengimplementasikan nilai-nilai dan kerajinan kebudayaan daerah, kemudian menjadi wadah ekspresi bagi para pelaku seni dan budaya di Provinsi Banten,” kata Lukman, Minggu 12 Oktober 2025.
Selain lomba seni, Pekan Kebudayaan juga diikuti oleh 12 stan UMKM yang menampilkan produk khas Banten seperti gerabah, manik-manik, dan kuliner tradisional. “Kegiatan ini mendorong kesadaran masyarakat untuk mencintai dan menjaga kebudayaan lokal,” ujarnya.
Kegiatan tersebut juga menampilkan Putri Remaja Indonesia Banten yang akan menjadi duta budaya di tingkat nasional.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengapresiasi pelaksanaan Pekan Kebudayaan sebagai bentuk nyata pelestarian budaya daerah. “Kebudayaan bukan sekadar peninggalan, tapi sumber inspirasi dan kekuatan moral. Banten punya akar budaya kuat yang harus dijaga,” ujar Andra.
Ia juga membuka Gedung Negara untuk digunakan sebagai ruang publik kebudayaan. “Gedung ini milik masyarakat Banten. Mari kita isi dengan kegiatan yang produktif dan bermakna,” tambahnya.
Andra menegaskan, Pemprov Banten berkomitmen menata dan merawat situs sejarah serta warisan budaya seperti Surosowan, Kaibon, dan tradisi masyarakat adat Baduy. “Kebudayaan adalah identitas dan sumber kebanggaan kita,” tuturnya.
Pekan Kebudayaan Daerah Banten 2025 ditutup dengan optimisme bahwa budaya lokal akan terus hidup sebagai sumber inspirasi dan semangat pembangunan daerah. (*)