Ribuan Warga Kota Serang Masih Miskin Ekstrem, Ini Langkah Pemkot untuk Menekan Angkanya

Wali Kota Serang Budi Rustandi menyerahkan secara simbolis paket sembako kepada warga miskin ekstrem di Kecamatan Cipocok Jaya, Kamis 11 September 2025.

CIPOCOK JAYA, BANTENEKSPRES.CO.ID – Meski angka kemiskinan di Kota Serang perlahan menurun, ribuan warga masih masuk kategori miskin ekstrem. Data Dinas Sosial (Dinsos) mencatat jumlahnya mencapai sekitar 18 ribu jiwa. Untuk menekan angka tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang meluncurkan sejumlah program, salah satunya penyaluran 5.611 paket sembako yang mulai digulirkan pekan ini.

Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menegaskan penyaluran sembako dilakukan secara langsung ke rumah warga penerima. Cara ini dianggap lebih efektif dan tepat sasaran, tanpa perantara lurah maupun RT.

Bacaan Lainnya

“Sistemnya langsung ke masyarakat agar tidak ada lagi bantuan yang salah alamat. Petugas dari Dinsos turun langsung memastikan penerimanya memang warga yang berhak,” ujar Budi saat pembagian sembako di Kantor Kecamatan Cipocok Jaya, Kamis 11. September 2025.

Menurut Budi, program ini bukan hanya sebatas bantuan konsumtif, melainkan bagian dari upaya mempercepat perputaran ekonomi di Kota Serang.

“Program ini bukan hanya sebatas bantuan konsumtif, melainkan bagian dari upaya mempercepat perputaran ekonomi di Kota Serang,” lanjutnya.

Ia menegaskan, langkah terpadu ini diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.

“Semua upaya kami lakukan agar ekonomi di Kota Serang bisa bergerak cepat dan angka kemiskinan bisa segera turun,” tutup Budi.

Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Serang, Muhammad Ibra Gholibi, menjelaskan jumlah warga miskin ekstrem masih cukup tinggi meski sudah berkurang dibanding tahun sebelumnya.

“Jumlah warga miskin ekstrem di Kota Serang masih sekitar 18 ribu jiwa. Angka ini memang sudah turun dibanding tahun lalu, tapi penurunannya belum signifikan,” ungkap Gholibi.

Ia menjelaskan, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp2,2 miliar untuk 5.611 paket sembako. Isi paket berupa beras, gula, minyak, dan sarden, yang dibagikan melalui road show ke enam kecamatan.

“Program ini akan berkelanjutan karena anggarannya bertahap. Tahun depan, kami targetkan sisa keluarga miskin ekstrem juga bisa terakomodir,” ujarnya.

Gholibi menambahkan, percepatan penanganan kemiskinan ekstrem tidak hanya mengandalkan bantuan sembako, tetapi juga pemberdayaan sosial-ekonomi.

“Dalam program pemberdayaan ini, perlu kolaborasi antar-OPD, termasuk dengan Dinas Pendapatan dan Dinas Pemuda dan Olahraga, agar UMKM masyarakat bisa lebih kuat,” ujar Ibra.

Selain sembako, Pemkot Serang juga menyiapkan strategi lain untuk menekan angka kemiskinan ekstrem. Pertama, melalui pendidikan dengan menghadirkan Sekolah Rakyat yang akan diluncurkan pada 30 September mendatang. Kedua, memperkuat program bantuan langsung seperti Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Ketiga, mengembangkan pemberdayaan sosial-ekonomi dengan membentuk kelompok usaha bersama dan usaha ekonomi masyarakat.

“Dalam program pemberdayaan ini, perlu kolaborasi antar-OPD, termasuk dengan Dinas Pendapatan dan Dinas Pemuda dan Olahraga, agar UMKM masyarakat bisa lebih kuat,” pungkasnya. (*)

 

Pos terkait