“Saya mengetahui ini, hasil dari reses ke masyarakat. Tentu sangat miris ya yang harusnya anak bisa belajar malah terhambat,” tambah Desi.
Desi mengatakan, dari informasi yang diterimanya para siswa dan siswi tidak melakukan pembelajaran secara langsung. Karena tidak ada gedung yang bisa digunakan padahal sebentar lagi akan melaksanakan ujian kenaikan kelas.
Tidak hanya itu, siswa dan siswi juga pernah belajar di lantai sekolah, karena banyak meja dan kursi sudah rusak berat tidak layak dipakai. “Karena kondisi ini, pihak sekolah terpaksa meliburkan anak-anak padahal sebentar lagi akan mulai ujian kenaikan. Untuk jumlah siswanya ada 74 orang, dan guru ada enam orang,” ujarnya.
Desi sempat melakukan hitung-hitungan dengan kepala madrasah diniyah terkait berapa besar kebutuhan anggaran perbaikan yang diinginkannya.
Untuk pembangunan dan renovasi madrasah hingga pengadaan sarana prasarana, membutuhkan membutuhkan anggaran sebesar Rp150 juta sudah termasuk dengan gaji guru.