BMSDA Masih Tunggu Laporan Tim Survei, Soal Perbaikan Jalan Penghubung Kampung Jambu dan Kampung Pabuaran

BMSDA
BANJIR: Pengemudi mobil berusaha melintasi jalan perbatasan antara Kampung Jambu dengan Kampung Pabuaran, di Desa Jambu Karya, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, yang terendam banjir. (Foto: Dokumentasi Zakky Adnan/Banten Ekspres)

BANTENEKSPRES.CO.ID, RAJEG — Jalan penghubung antara Kampung Jambu dengan Kampung Pabuaran di Desa Jambu Karya, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, sering terendam banjir akibat luapan anak Sungai Cimanceuri.

Rencananya, jalan tersebut akan ditinggikan agar jalan tersebut tidak terisolasi saat terendam banjir oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang.

Bacaan Lainnya

Namun sayang, meski DBMSDA Kabupaten Tangerang sudah melakukan pengecekan kedalaman lumpur dan pemasangan patok sejak Juli 2024, tapi hingga kini pembangunan belum terealisasi.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Jalan Jembatan pada DBMSDA Kabupaten Tangerang Endang Sukendar menyampaikan, ia akan segera meminta laporan dari tim yang pernah survei ke lokasi tersebut.

“Saya juga lagi nunggu ini, mungkin tim lagi sibuk. Atau kalau perlu didorong misalkan surat dari (pihak) desa atau kecamatan. Pastinya kami peduli untuk kebaikan warga Kabupaten Tangerang,” ucapnya dengan nada bersahabat dengan wartawan, Selasa (29/4).

Sebelumnya, Kepala Desa Jambu Karya Suherman mengatakan, penanganan permasalahan banjir menahun di jalan penghubung antara Kampung Jambu dengan Kampung Pabuaran, Desa Jambu Karya, awalnya mulai menemui titik terang.

“Belum ada informasi lagi. Saya coba tunggu di ABT (APBD Perubahan) 2025 ini,” ucapnya, saat disinggung progres penanganan banjir di jalan tersebut, Senin (28/4).

Padahal, tuturnya, Tim Bina Marga (Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air) Kabupaten Tangerang, sudah melakukan gecek ke dalaman lumpur dan pemasangan patok pada awal 2024 lalu.

Lebih lanjut, kala itu Tim Bina Marga menyebut berencana akan melakukan peninggian jalan di alamat tersebut.

Tujuannya, agar jalan tidak terisolasi saat terendam banjir akibat luapan anak Sungai Cimanceuri.

“Jadi, jalan ini kondisinya menurun dari arah Kampung Jambu maupun dari arah Kampung Pabuaran. Rencana jalan akan ditinggikan,” tuturnya.

Dengan begitu, ia berharap jalan penghubung antara Kampung Jambu dengan Kampung Pabuaran tidak langganan banjir lagi.

Sebelumnya, pernah diberitakan Senin (29/4/2024), sejumlah warga naik gedebog (batang pohon) pisang saat melintasi jalan penghubung antara Kampung Jambu dengan Kampung Pabuaran di Desa Jambu Karya, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, yang terendam banjir akibat luapan anak Sungai Cimanceuri.

Dilihat dari video berdurasi 49 detik yang diterima wartawan, saat itu, tampak seorang laki-laki, dua perempuan dan satu anak-anak naik gedebog pisang untuk melintasi jalan yang diterjang banjir di alamat tersebut. Di sisi-sisinya, sejumlah pria mendorong gedebog pisang.

Sebelumnya lagi, diberitakan Senin (18/3), sejumlah pesepeda motor yang memaksakan diri menerjang banjir berakibat kendaraannya mogok atau mati. Oleh karena itu, sebagian pesepeda motor yang lain bahkan pengemudi mobil memilih putar arah dari Kampung Pabuaran menuju Kampung Jambu atau sebaliknya. (zky)

Pos terkait