Dadang menambahkan, para siswa yang non muslim juga bisa menghargai siswa yang muslim. Pasalnya, di bulan Ramadan ini banyak siswa yang muslim menjalani ibadah puasa. Dengan toleransi, bisa saling menjaga dan menghargai satu sama lain.
”Di sekolah ini, siswa non muslim sangat menghargai dan menghormati siswa yang muslim. Mereka tahu saat ini siswa yang beragama muslim sedang menjalani ibadah puasa. Maka itu, saat jam istirahat siswa non muslim tetap menahan diri untuk makan dan minum,” paparnya.
Ia menjelaskan, penerapan toleransi harus benar-benar dilakukan, agar para siswa bisa lebih mempunyai rasa peduli dan empati kepada sesama. Jika itu dijalankan, maka para siswa akan terus bisa menjaga rasa toleransi yang kuat.
”Penerapan toleransi tidak hanya sekedar di sekolah saja, melainkan di lingkungan mereka tinggal. Kita sebagai tenaga pendidik, harus bisa memberikan penguatan toleransi. Ini agar siswa bisa mengikuti baik di sekolah ataupun di luar sekolah,” tutupnya.(ran)