5 Hari, 20 Kali Gempa Susulan di Lebak

Rumah warga yang terbuat dari bilik bambu roboh diguncang gempa di Lebak, Rabu 16 Maret 2022

LEBAK,BANTENEKSPRES.CO.ID-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat selama lima hari, gempa bumi di atas 5 SR mengguncang Kabupaten Lebak sebanyak dua kali.

Lantas ada 20 kali gempa susulan. Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama mengatakan, gempa bumi yang terjadi sejak Sabtu (12/3) dengan titik gempa di Kecamatan Bayah dan gempa hari ini (kemarin) dengan titik gempa di perbatasan Sukabumi-Cilograng tidak berdampak pada kerusakan. 

Bacaan Lainnya

“Memang ada satu rumah bilik milik Emin, warga Kampung Bojongjuruh, Desa Bojongjuruh, Kecamatan Banjarsari, Lebak yang roboh. Karena rumahnya sudah rapuh, sehingga roboh saat terjadi gempa pada Sabtu lalu,” katanya kepada Banten Ekspres, Rabu (16/3). Menurut Febby, getaran gempa memang terasa hampir di seluruh Lebak, bahkan Jakarta.

Untuk memastikan tidak ada korban jiwa atau kerusakan, pihaknya telah menerjunkan relawan BPBD Lebak di masing-masing kecamatan untuk memantau sekaligus mendata jika ada wilayah yang terdampak gempa. “Semoga rentetan aktivitas gempa ini adalah swarm yang tidak muncul gempa besarnya. Dari segi sebaran temporal, magnitudonya sudah bisa dikategorikan swarm,” katanya.

Namun, kata Febby, tidak menutup kemungkinan gempa-gempa skala kecil ini merupakan pembuka dari gempa yang sebenarnya. “Kami belum mendapatkan secara resmi fenomena gempa bumi di Lebak ini, namun kami berharap gempa ini tidak berdampak pada kerusakan baik di darat maupun dilaut,” ujarnya.

Febby khawatir bencana tsunami, bukan gempa bumi. Karena, beberapa kecamatan di Lebak berada di bibir pantai seperti Wanasalam, Malingping, Panggarangan, Cihara, dan Bayah. Sebagai langkah antisipasi bencana tersebut, BPBD melakukan sosialisasi tentang kebencanaan kepada desa dan kecamatan khusus di Lebak bagian selatan.

“Bahkan bukan hanya ke masyarakat, kita juga ke sekolah-sekolah akan memberikan pemahaman kebencanaan. Mereka menjadi relawan untuk dirinya sendiri dalam menghadapi bencana,” paparnya.

Suhanda, warga Kecamatan Bayah mengaku cemas dengan kejadian gempa yang terus terjadi dalam lima hari terakhir ini. “Walau gempa susulan getarannya lebih kecil dari gempa awal, tapi kami takut. Karena kami berada dekat dengan pantai,” ucapnya. (mg-5/tnt)

Cek artikel bantenekspres.co.id yang Anda minati di: Google News

Pos terkait