RANGKASBITUNG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak memastikan akan melakukan pembenahan menyeluruh terhadap Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lebak yang selama bertahun-tahun mengalami defisit keuangan.
Yakni melalui penataan manajemen baru, dengan target PDAM tidak lagi merugi dan mampu memberikan pelayanan air bersih yang layak kepada masyarakat.
Bupati Lebak, Moch Hasbi Jayabaya menegaskan, tingginya biaya operasional PDAM setiap tahun tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh. Kondisi tersebut menyebabkan PDAM terus mengalami kerugian dari tahun ke tahun.
“Biaya operasional kita sangat tinggi setiap bulan, tapi pendapatan per tahunnya rendah. Selalu defisit. Ini tidak boleh terus dibiarkan,” kata hasbi, disela sela sambutannya pada pelantikan ribuan PPPK paruh waktu, Kemarin.
Selain persoalan keuangan, Hasbi juga menyoroti buruknya kualitas pelayanan PDAM. Dari sekitar 65 ribu sambungan rumah, hanya sekitar 32 ribu yang masih aktif, sementara sisanya tidak digunakan atau ditinggalkan pelanggan.
Menurutnya, banyak warga memilih beralih ke sumur bor atau sumber air lain karena kualitas air PDAM yang belum memuaskan.
“Kalau airnya keruh, pipa sering bermasalah, masyarakat pasti mencari alternatif lain. Padahal air bersih adalah kebutuhan dasar manusia,” ujarnya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, dia menargetkan perbaikan signifikan dalam waktu satu tahun setelah penetapan direktur baru PDAM di awal 2026 dan tenggat target hingga akhir 2027. Sehingga, PDAM mampu memberikan pelayanan yang baik dan tidak lagi merugi sebagai badan usaha milik daerah (BUMD).
“Air harus jernih, pipa-pipa harus diperbaiki, pelayanan harus meningkat. Saya beri waktu sampai akhir 2027,” paparnya. (*)
Reporter : A Fadilah











