Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan: Ibu Harus Berperan Aktif Dalam Pembangunan

Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan foto bersama gabungan organisasi wanita (GOW) pada peringatan hari ibu di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel, Senin 22 Desember 2025. Foto:Miladi Ahmad/Bantenekspres.co.id

CIPUTAT,BANTENEKSPRES.CO.ID – Hari ini, Senin, 22 Desember 2025 diperingati sebagai hari ibu ke-97. Hari Ibu merupakan hari untuk mengenang jasa perempuan dan ibu. Hal ini menandakan bahwa perempuan dan ibu telah memiliki peran penting bagi Indonesia selama bertahun-tahun.

Pemkot Tangsel juga memperingati hari ibu ke-97 di aula Blandongan Balai Kota, Senin, 22 Desember 2025. Dimana peringatakan tersebut terselenggara berkat kolaborasi antaran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tangsel.

Bacaan Lainnya

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan berharap, ibu-ibu hebat di Kota Tangsel senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan untuk terus memberikan yang terbaik, bukan hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi masyarakat.

“Kami berharap para ibu di Kota Tangsel dapat terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Karena partisipasi dalam pembangunan bukan hanya peran kaum laki-laki tetapi, juga peran kaum perempuan,” ujarnya kepada wartawan, Senin, 22 Desember 2025.

Pilar melihat begitu banyak perempuan hebat di Kota Tangsel yang telah menunjukkan potensi dan prestasinya. Baik sebagai pejabat di Pemkot Tangsel, anggota DPRD dan lainnya.

“Salah satunya adalah mantan Wali Kota kita, Ibu Airin, sosok perempuan dan ibu yang hebat. Di legislatif pun, banyak anggota dewan perempuan yang berkontribusi nyata. Saat ini, 30 persen anggota DPRD Kota Tangsel adalah perempuan,” tambahnya.

Selain itu, banyak juga pengusaha perempuan yang hebat, dokter, pendidik, pelaku UMKM, ahli hukum, ahli ekonomi, dan berbagai profesi lainnya yang diisi oleh perempuan-perempuan luar biasa di Kota Tangsel.

Momentum Hari Ibu ini menjadi ajang refleksi bagi kita semua bahwa potensi perempuan sangat besar dan tidak boleh diabaikan oleh Pemkot Tangsel. “Artinya, pemerintah tidak boleh memilih atau menafikan peran perempuan, baik dalam pemerintahan maupun di tengah masyarakat,” jelasnya.

Pilar mengungkapkan, pendidikan harus terus didorong setinggi-tingginya tanpa melihat gender. Partisipasi aktif dalam ekonomi, pengembangan UMKM, dan sektor-sektor lainnya juga harus terus didukung tanpa membedakan gender. Karena di Kota Tangsel tidak ada perbedaan suku, agama, budaya, maupun gender.

“Semuanya harus didukung dan diberi kesempatan yang sama. Inilah momentum penting untuk kembali menegaskan bahwa peran perempuan sangatlah penting di Kota Tangsel. Pemkot Tangsel insya Allah, akan terus mendorong lahirnya lebih banyak perempuan hebat agar ke depan Tangsel menjadi semakin baik,” tuturnya.

Bapak satu anak ini mengungkapkan, ada istilah “The Power of Moments” dan kenyataannya memang ada. Kekuatan perempuan di Kota Tangsel sangat luar biasa. Salah satu faktor kemajuan Kota Tangsel hingga hari ini adalah karena peran perempuan yang sangat kuat.

“Di Kota Tangsel, banyak keluarga di mana suami dan istri sama-sama bekerja, sama-sama memiliki potensi, dan sama-sama berkontribusi dalam menghidupi keluarga. Perekonomian kita bisa maju karena keduanya bergerak,” tuturnya.

Menurutnya, perempuan-perempuan di Kota Tangsel memiliki kemauan yang tinggi. Mereka tidak malas, mereka mau bekerja keras, siang dan malam, bukan hanya untuk mengurus anak, tetapi juga untuk menghidupi keluarganya.

“Inilah bentuk penghargaan dan refleksi kita bersama, bahwa para pejuang perempuan di Kota Tangsel tidak boleh dikesampingkan, melainkan harus terus didukung, dihargai, dan diberi ruang untuk berkembang,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangsel Cahyadi mengatakan, peringatan hari ibu merupakan refleksi perempuan Indonesia khususnya di Kota Tangsel menyikapi keikutsertaan dalam pembangunan.

“Termasuk persoalan penanganan sampah dan lingkungan peran masyarakat sangatlah penting,” ujarnya.

Cahyadi menambahkan, salah satu contohnya adalah ketika ibu-ibu bergerak aktif, menggunakan pendekatan sederhana, dari lingkungan tempat tinggal masing-masing. Gerakan dari tingkat rumah tangga dan komunitas inilah yang menjadi kunci perubahan.

“Ketika ibu-ibu terlibat langsung, mengajak warga dengan cara yang mudah dipahami dan dilakukan, maka upaya pembangunan, termasuk pengelolaan sampah dan lingkungan, dapat berjalan lebih efektif,” jelasnya.

“Dalam peringatan hari ibu ke-97 ini kita juga menyalurkan bantuan sekitar 50 paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan,” tutupnya. (*)

Reporter: Tri Budi

Tags:

Pos terkait