Paripurna HUT Ke-17 Tangsel, Wali Kota Benyamin Ajak Seluruh Elemen Bangun Tangsel

Paripurna HUT Ke-17 Tangsel, Wali Kota Benyamin Ajak Seluruh Elemen Bangun Tangsel
Benyamin Davnie, Saat Paripurna HUT ke-17 Kota Tangsel. Foto Miladi Ahmad/Bantenekspres.co.id

SETU,BANTENEKSPRES.CO.ID – DPRD Kota Tangsel menggelar Rapat Paripurna dalam rangka perayaan HUT Tangsel ke-17, Rabu, 26 November 2025. Rapat yang dimulai pukul 10.10 WIB tersebut dilaksanakan di Gedung DPRD Kota Tangsel, Setu.

Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, diantaranya Staf Ahli Pembangunan Provinsi Banten Kurnia Satriawan, Wali Kota Benyamin Davnie, Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Tangsel.

Bacaan Lainnya

Juga hadir Tokoh pemrakarsa berdirinya Kota Tangsel Zarkasih Nur, Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Alfi Sharin Usup, pimpinan dan anggota DPRD Tangsel, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya.

Dalam pidatonya Ketua DPRD Kota Tangsel Abdul Rasyid mengatakan, pembentukan Tangsel sebagai kota otonomi baru merupakan hasil dari keinginan dan aspirasi masyarakat.

“Pemekaran Tangsel ini dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Kota Tangsel,” ujarnya, Rabu, 26 November 2025.

Pria yang biasa disapa Ocil tersebut menambahkan, Kota Tangsel disetujui bersamaan dengan persetujuan pembentukan 11 daerah otonom baru lainnya.

“Pembentukan Tangsel ini diundangkan dengan Nomor 51 tahun 2008 tentang pembentukan Kota Tangsel di Provinsi Banten dan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 188 tahun 2008 tanggal 26 November 2008 dan peraturan daerah Kota Tangsel nomor 3 tahun 2010 tentang hari jadi Kota Tangsel yang ditetapkan pada setiap 26 November,” tutupnya.

Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, momen peringatan hari ulang tahun adalah sebuah momen yang tepat untuk melakukan refleksi dan perenungan.

“Untuk itu, di Hari Ulang Tahun ke-17 Kota Tangsel ini, mari kita bersama-sama melakukan refleksi dan perenungan tentang eksistensi, perjalanan, pencapaian, tantangan dan juga peluang yang dimiliki oleh Kota yang kita cintai ini,” ujarnya.

Pria yang biasa disapa Pak Ben tersebut menambahkan, refleksi dan perenungan tersebut menjadi penting dan menemukan signifikansinya. Upaya untuk memenuhi harapan dan cita-cita ini diwujudkan dalam tahapan-tahapan atau fase yang disesuaikan dengan kondisi, prioritas, dan dinamika yang berkembang.

Tahapan atau fase tersebut telah diformulasikan secara berjenjang, mulai dari jangka panjang, jangka menengah dan tahunan. Terkait dengan tahapan dan fase tersebut, pada Agustus lalu pihaknya telah bersama-sama merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 dalam bentuk Peraturan Daerah.

“Dalam RPJMD ini dituangkan bahwa visi yang ingin kita wujudkan sampai dengan tahun 2029 adalah “Tangsel unggul, inklusif, inovatif, kolaboratif, menuju kota lestari”,” jelasnya.

Pak Ben mengajak kita semua bekerja bersama, berkolaborasi dan berkontribusi sesuai dengan peran kita masing-masing untuk mewujudkan visi tersebut. Harus dipahami bahwa semua elemen yang ada di Kota Tangsel memiliki peran yang strategis.

Visi tidak akan terwujud jika tidak ada kesamaan pandangan bahwa visi ini berasal dari cipta dan karsa kita semua, visi ini untuk kita semua dan visi ini diupayakan pencapaiannya oleh kita semua.

“Tema Hari Ulang Tahun ke-17 Kota Tangsel adalah Bertumbuh, Berkarya dan Berdigdaya,” tutuenya.

Menurut Pak Ben, tema itu dipilih untuk mengingatkan kita tentang beberapa hal yang sangat penting dalam konteks upaya untuk membangun Kota Tangsel. Pertama, kita harus selalu berusaha untuk terus bertumbuh, dalam arti terus menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih berkembang.

Bertumbuh juga mengandung makna juga bahwa setiap saat harus ada nilai tambah, dan setiap waktu berganti, kita harus mampu membangun sesuatu yang positif dan konstruktif.

Kedua, kita harus selalu berkarya, dalam arti kita tidak boleh diam, berpangku tangan, hanya menunggu dan berharap keajaiban. Berkarya mengandung makna kita harus mau bekerja, berupaya dan berkinerja. Kita semua mengerahkan segenap energi yang kita miliki untuk kepentingan Kota Tangsel.

Dan ketiga kita harus berdigdaya, dalam arti tangguh, unggul, superlatif, berdaya saing dan mampu menjadi pemimpin. Berdigdaya bukan berarti menerapkan prinsip angkuh, namun lebih kepada prinsip untuk selalu berupaya untuk memiliki kekuatan dan kemampuan dengan tujuan akhir untuk kebermanfaatan dan kebaikan bersama.

“Tema ini menjadi inspirasi dalam pelaksanaan berbagai kegiatan yang terkait peringatan Hari Ulang Tahun ke-17 Kota Tangsel,” tutupnya.

Ditempat yang sama, Staf Ahli Pembangunan Provinsi Banten Kurnia Satriawan mengatakan, peringatan hari jadi Kota Tangsel senantiasa menjadi momentum bagi kita untuk meneguhkan kembali komitmen bersama membangun kota Tangsel yang cerdas, modern dan religius.

“Peringatan Hari Jadi Kota Tangsel juga menjadi momentum kebersamaan, penyelarasan kebijakan dan program kerja pembangunan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi Banten dan Pemkot Tangsel,” ujarnya.

Kurnia menambahkan, Pemprov Banten berkomitmen membangun sinergi dan hubungan koordinatiffungsional dengan Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota se-Provinsi Banten dalam penyelarasan kebijakan dan program atau kegiatan  pembangunan daerah.

Pemprov Banten terus berkomitmen mendukung percepatan pembangunan Kota Tangsel sebagai salah satu kawasan aglomerasi Jakarta melalui penguatan infrastruktur kewilayahan, ketersediaan transportasi publik, serta kolaborasi dalam pembangunan ekonomi dan investasi.

“Kami meyakini bahwa kemajuan Kota Tangsel akan menjadi motor penting bagi kemajuan Provinsi Banten secara keseluruhan,” ungkapnya.

Menurutnya, berdasarkan data BPS Provinsi Banten menunjukkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tangsel tahun 2025 menempati urutan pertama yaitu sebesar 84,81. Angka tersebut menunjukkan bahwa Kota Tangsel menempati status pembangunan manusia dalam  kategori sangat tinggi.

Angka rata-rata lama sekolah di Kota Tangsel pada tahun 2025 telah mencapai 12,10 tahun. Harapan lama sekolah mencapai 14,71 tahun. Angka harapan hidup mencapai 76,09 tahun.

Di bidang keuangan daerah, data Bank

Indonesia Perwakilan Provinsi Banten

menunjukkan bahwa derajat desentralisasi fiskal (DDF) Kota Tangsel mencapai 49,72 persen yang memiliki tingkat ketergantungan yang sangat rendah terhadap pendapatan yang berasal dari

transfer baik dari pemerintah pusat dan

pemerintah provinsi.

“Pada bidang perekonomian, kontribusi PDRB Kota Tangsel mencapai 12,76 persen terhadap perekonomian Banten. Pada sektor ekonomi kreatif, Data Kementerian Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa Kota Tangsel termasuk salah satu kota yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB sektor ekonomi kreatif Banten dimana sub sektor yang paling potensial adalah industri musik, film, animasi dan video serta kuliner,” jelasnya.

Menurutnya, beragam capaian pembangunan dan kemajuan Kota Tangsel menjadikan momentum hari jadi Kota Tangsel ke-17 pada hari ini sebagai sarana bagi kita semua untuk bersinergi, menggalang semangat soliditas, kebersamaan antara Pemerintah Kota, DPRD, para pemangku kepentingan dan seluruh warga Kota Tangsel untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan kota, meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan Kota Tangsel.

“17 tahun Kota Tangsel, kiranya

menjadi momentum kebersamaan seluruh

perangkat daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Tangsel untuk meningkatkan kinerja sektor publik khususnya penyelenggaraan pelayanan dasar memenuhi kebutuhan dan

ekspektasi masyarakat Kota Tangsel,” ungkapnya.

“Saya berharap kepada seluruh aparatur pemerintah Kota Tangsel, jadikan peringatan hari jadi Kota Tangsel sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja, dedikasi dan pengabdian dalam penyelenggaraan pembangunan, pemerintahan umum, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan publik untuk bersama-sama mewujudkan Kota Tangsel sebagai kota cerdas, modern dan religius,” tutupnya. (*)

Pos terkait