Akademisi Sorot Minimnya Kontribusi Organisasi Pemuda

TANGERANG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Refleksi Organisasi Kepemudaan menuju 97 Sumpah Pemuda mendapat sorotan dari seorang akademisi di Kota Tangerang. Pasalnya, organisasi kepemudaan menjadi media untuk mencari keuntungan pribadi maupun kelompoknya. Organisasi kepemudaan hanya dijadikan wahana untuk menggerogoti APBD.

“Seharusnya organisasi kepemudaan dapat menciptakan program yang berkelanjutan yang dapat menciptakan pemuda yang kreatif dan inovatif serta tanggung jawab dalam menghadapi perubahan global,” ungkap Farhan R Sofiyan selaku akademisi di Kota Tangerang, dalam akun tiktoknya sambil menyematkan akun @knpikotatng, @knpikotatangerang

Bacaan Lainnya

“Hari ini organisasi kepemudaan menunjukkan kepalsuan. Dibalik kata humanisme malah turut serta menggerogoti anggaran belanja daerah untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya tanpa adanya kontribusi nyata,” sambungnya.

Farhan mengatakan, semangat organisasi kepemudaan masa kini berbeda dengan masa lalu. Organisasi kepemudaan saat ini malah menjadi bagian kaum penindas. “Artinya, mereka tidak memikirkan orang lain, atau kepedulian terhadap lingkungan masyarakat. Mereka hanya memikirkan diri sendiri atau kelompoknya,” tegas Farhan saat dihubungi, Minggu, 26 Oktober 2025.

“Bahkan ada organisasi kepemudaan kerap kali mendapatkan hibah dari pemerintah, tapi mereka tidak memikirkan kondisi lingkungan sosial di sekitarnya,” cetusnya.

Menurut Farhan, kontribusi organisasi kepemudaan seharusnya dapat berperan aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang berdampak positif kepada generasi muda seperti turut serta dalam kegiatan pencegahan penggunaan narkoba dan kenakalan remaja lainnya.

Selain itu, organisasi pemuda seharusnya berperan sebagai agen perubahan dalam membangun Indonesia Emas 2045 di era digital dan bonus demografi. Peran organisasi pemuda di era digitalisasi sangat penting dan beragam kegiatan, diantaranya meningkatkan literasi digital.

Organisasi pemuda dapat menyediakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan sumber daya manusia agar memiliki daya saing. Seperti peningkatan wawasan para pelaku UMKM dalam pengemasan maupun pemasaran produknya yang lebih menarik melalui platform digital.

“Saya sedang menugaskan kepada salah satu mahasiswa saya dengan memberikan judul skripsi, intinya bagaimana organisasi pemuda berperan aktif terhadap peningkatan ekonomi pelaku UMKM. Upaya meningkatkan produktifitas dan kreatifitas dalam pemberdayaan pelaku UMKM,” kata Farhan.

Selain itu, organisasi pemuda juga dapat membantu pemuda mengembangkan keterampilan yang relevan dengan era digital, seperti pengkodean, desain grafis, dan manajemen media sosial.

“Organisasi kepemudaan diharapkan dapat mendukung usaha para generasi muda yang memiliki semangat kewirausahaan. Menyediakan inkubator bisnis untuk membantu pemuda mengembangkan ide-ide kreatif dan menjadi wirausaha sukses,” ujarnya..

Kemudian, organisasi pemuda juga dapat menggunakan platform digital untuk menyebarkan gagasan politik, menggalang dukungan, dan memobilisasi massa untuk berpartisipasi dalam berbagai gerakan politik.

Dia menambahkan, bagaimana organisasi pemuda dapat memberikan wadah bagi pemuda untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka dalam bidang teknologi dan digital.

“Melalui literasi dan edukasi, organisasi pemuda bisa meningkatkan kesadaran tentang isu-isu penting di era digital yang berdampak positif bagi masyarakat luas,” pungkasnya.(*)

Pos terkait