CISAUK,BANTENEKSPRES.CO.ID – SMPN 1 Cisauk, Kecamatan Cisauk, meminta kepada siswa untuk tidak berucap kasar atau kotor dalam pergaulan sehari-hari ataupun saat berhadapan dengan orangtua ataupun guru di sekolah. Hal tersebut, untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya adab dan sopan santun saat berkomunikasi.
Bahkan para siswa, juga tidak boleh membawa bahasa yang tidak pantas ke sekolah ataupun lingkungan mereka tinggal. Maka itu, siswa di larang untuk berbahasa tidak baik dan juga harus mengedepankan adab karena siswa adalah pelajar yang diberikan pendidikan serta pembinaan saat di sekolah.
Kepala SMPN 1 Cisauk Enok Jahro mengatakan, bahwa pihaknya selalu mengingatkan siswa untuk mempunyai tutur bahasa yang baik dan tidak berbahasa kurang sopan saat mereka berkomunikasi dengan teman, orangtua, ataupun guru. Karena, seorang pelajar harus mempunyai adab saat berkomunikasi dan mengedepankan adab dan itu penting sekali untuk para siswa.
“Adab sangat penting di miliki oleh siswa, karena memang itu menjadi sebuah cerminan apakah siswa tersebut diberikan pendidikan yang baik dan benar. Walupun berkomunikasi dengan teman, harus bisa menjaga omongan dan mempunyai adab saat berkomunikasi. Dengan cara tersebut, mereka akan bisa juga mempunyai adab kepada orangtua ataupun guru mereka dan juga orang lebih tua dari mereka,”ujarnya kepada Bantenekspres.co.id, Selasa 30 September 2025.
Enok menambahakan, seperti yang di lihat dalam kesesakan siswa, mereka selalu mengucap istilah seperti anjir, anjay, atau sejenisnya. Dan itu, harus di hilangkan dan di larang karena bahas tersebut tidak baik dan tidak sopan. Maka itu, SMPN 1 Cisauk sangat menekankan kepada siswa untuk berbahasa yang baik dan benar.
“Kalau kita lihat, banyak siswa atau anak sekolah saat berkomunikasi dengan temannya memakai bahasa kurang pantas. Dan itu bisa berdampak saat mereka berkomunikasi dengan orangtua mereka. Jangan biarkan siswa berprestasi berbahasa kurang baik, karena akan menjadi sebuah kebiasan buruk,”paparnya.
Ia menjelaskan, bahwa pihaknya juga selalu mengingatkan siswa bahwa dengan bahasa kurang baik atau tidak sopan akan berdampak pada masa depan mereka saat berhadapan dengan banyak orang. Karena, orang di luar sana belum tentu suka dan bisa juga menilai bahwa pelajar dengan bahas kurang sopan tidak memiliki sopan santun.
“Kalau di biasakan, maka berdampak pada masa depan mereka. Walupun lingkungan mereka tinggal tidak memungkinkan tetapi kita sebagai tenaga pendidik harus memberikan pendidikan yang berkualitas dan juga yang baik untuk masa depan mereka,”tutupnya. (*)
Reporter : Randy Yastiawan