KRAMATWATU,BANTENEKSPRES.CO.ID – Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah menyebutkan, alih fungsi lahan pertanian masih menjadi ancaman serius, yang harus diatasi agar setiap tahunnya tidak mengalami pengurangan.
Meskipun tahun ini, untuk luas lahan sawah berada di 48.050 hektare, namun luas tanam padi terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Berdasarkan angka statistik pertanian, ada terjadi peningkatan sebesar 17,32 persen atau setara 19.012 hektare, dari 90.748 hektare luas tanam 2023 sampai 2024 menjadi 19.764 hektare pada musim tanam 2025.
Zakiyah mengatakan, berdasarkan luas tambah tanam per 27 September 2025 target tanam padi mencapai 6.647 hektare, sementara realisasinya baru mencapai 4.647 hektare masih tersisa 2.000 hektare yang harus dipenuhi.
“Potensi kami sangat besar di dunia pertanian, namun tantangan juga tidak ringan terutama, pada ancaman alih fungsi lahan yang terus mengintai setiap tahunnya. Sehingga, harus kita upayakan bersama agar lahan pertanian tidak sampai terkikis,” katanya, pada kegiatan gerakan tanam padi modern dan dialog dengan petani, di Desa Margasana, Kecamatan Kramatwatu, Senin 29 September 2025.
Supaya bisa meningkatkan target tanam padi, kata Zakiyah, dengan melakukan gerakan tanam padi modern sebagai jawabannya, untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan tanam agar target produksi padi tercapai.
“Di era yang super canggih ini, tentunya petani juga harus mengikuti perkembangannya, kita akan bantu para petani, agar terus berupaya mendongkrak rata-rata hasil panen, menghasilkan surplus beras bagi Kabupaten Serang,” ujarnya.
Dikatakan Zakiyah, ada tiga upaya yang dilakukan untuk mencapai target mulai dari, membangun serta memperbaiki jaringan irigasi yang baru dan rusak agar dapat dialiri air yang cukup bagi pertanian.
Kemudian, penggunaan bibit padi unggul yang bersertifikat, termasuk varietas yang adaptif seperti inpari 32 yang tahan kekeringan, dan mekanisme pertanian menggunakan alat mesin modern bernama Rice Transplanter.
“Dengan alat modern ini, kita juga bisa melakukan tiga kali tanam dalam satu tahun di beberapa lokasi, mampu mempercepat pengolahan dan penanaman agar menekan biaya tenaga kerja. Untuk ketersediaan bibit padi ini, masih terbatas dan semoga kedepannya bibit padi ini harus dipastikan berkelanjutan dan merata,” ucapnya.
Zakiyah berharap, pemerintah pusat dan Pemprov Banten dapat membantu menyediakan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) di Kabupaten Serang, yang lebih banyak dan beragam seperti Rice Transplanter, alat pengering pasca panen dan lainnya.
Kemudian, bantuan bibit padi yang unggul juga diharapkan dapat difasilitasi dengan baik agar mencukupi untuk menjamin kesuksesan musim tanam berikutnya.
“Kami berharap ke pemerintah pusat dan Pemprov Banten, bantuan sarana pendukung Alsintan yang lebih banyak dan beragam, agar petani dapat menekan kerugian pertanian dan meningkatkan kualitas gabah. Lalu, kami mohon bantuan bibit unggul yang mencukupi bagi petani, berdasarkan data kebutuhan untuk musim tanam Oktober dan November, dibutuhkan untuk bibit lahan seluas 25 ribu hektare,” tuturnya. (*)