Perkuat Orang Tua Asuh, Kota Tangerang Harus Zero Stunting

BANTENEKSPRES.CO.ID, KOTA TANGERANG–Angka stunting Kota Tangerang terus menurun. Pada 2024, stunting Kota Tangerang 11,2 persen, terendah di Banten dan di bawah standar nasional yang berada di angka 19,8 persen. Hingga semester I 2025, menurun drastis di angka 5,6 persen. Pemkot Tangerang menargetkan di angka nol.

Artinya tidak boleh ada bayi stunting. Pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tangerang Triwulan III tahun 2025, Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan menggenjot kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) untuk terus menekan hingga mencapai zero stunting. “Angka stunting Kota Tangerang terus menurun. Ini harus terus digenjot, Kota Tangerang harus Zero Stunting,” tegasnya, Kamis (25/9/2025).

Bacaan Lainnya

Maryono meminta seluruh OPD untuk mendeteksi sejak dini kasus bayi stunting. Sehingga Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) menjadi garda terdepan pencegahan stunting. “Pencegahan stunting tidak hanya tugas Dinkes, DP3AP2KB, dan Dinsos. Semua harus ambil bagian menjadi orang tua asuh bagi bayi yang berpotensi stunting,” lanjutnya.
 
Ia mengatakan semua pejabat harus bergandengan tangan untuk memastikan generasi kita tumbuh sehat dan kuat. Maryono, juga menyoroti pentingnya memperkuat Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) sebagai salah satu langkah strategis. Program ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak Keluarga Risiko Stunting (KRS) di 13 kecamatan se-Kota Tangerang.
 
“Saat ini jumlah orang tua asuh stunting di Kota Tangerang sudah mencapai 3.217 orang dari target 4.778 pada tahun 2025. Capaian ini patut kita syukuri, namun kita belum boleh berhenti. Kolaborasi harus terus diperluas agar semakin banyak pihak yang terlibat menjadi orang tua asuh stunting,” jelasnya.
 
Lebih lanjut, Maryono, mengungkapkan bahwa angka prevalensi stunting di Kota Tangerang berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) telah menurun menjadi 5,6 persen. Angka ini relatif rendah, namun Maryono, menegaskan bahwa target akhir tetap harus menuju Zero Stunting.
 
“Kita sudah berada di jalur yang baik, tapi perjuangan belum selesai. Kita ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak di Kota Tangerang yang tumbuh dengan hambatan perkembangan akibat stunting,” tuturnya. Sebagai bentuk nyata kepedulian, pada kesempatan tersebut Pemkot Tangerang juga menyalurkan bantuan permakanan dan sembako kepada perwakilan keluarga berisiko stunting.
 
Maryono, menutup dengan harapan besar agar semua pemangku kepentingan, stakeholder, dan elemen masyarakat semakin menguatkan peran serta mereka. “Mari kita bersama-sama melahirkan generasi Kota Tangerang yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Masa depan mereka ada di tangan kita hari ini,” ungkapnya. (adv)

Pos terkait