SERPONG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Perseroan Daerah (Perseroda) Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS), terus berupaya menggaet investor perusahaan air minum untuk datang ke Kota Tangsel. Salah satunya dengan, melakukan kajian data sumber air baku.
Uoaya ini dilakukan guna memenuhi target Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) yang sudah ditetapkan dalam peraturan wali kota.
Direktur Operasional Perseroda PITS, Sugeng Santoso menerangkan, tahun ini Perseroda PITS memasuki usia ketiga. Terhitung sejak berubah dari PT ke Perseroda pada tahun 2023.
“Alhamdulillah pada tahun 2024, Perseroda PITS sudah berhasil membukukan laba Rp4,3 miliar. Dan, pelanggan air minum sekarang sudah 10.000 pelanggan,” kata Sugeng, mengawali pembicaraan, Selasa 12 Agustus 2025.
Namun, kata Sugeng, secara peraturan, Perseroda PITS sendiri mendapatkan tugas bagaimana bisa memberikan pelayanan kebutuhan air bagi warga Kota Tangsel. Hal ini sesuai dengan amanah dalam Perda Kota Tangsel nomor 2/2023.
“Kemudian, Kota Tangsel juga sudah menerbitkan Perwal tentang RISPAM yang memerinci kebutuhan ari minum bagi warga Kota Tangsel yaitu sebanyak 5.790 LPS (liter per seken),” ujarnya.
Lalu, dari dasar Perwal 7/2019 tentang RISPAM itu, lanjut Sugeng, Perseroda PITS melakukan pemetaan dan pengkajian. Yaitu, pemetaan sumber air yang bisa dijadikan bahan baku air minum di Kota Tangsel.
Dari kajian itu diketahui bahwa, kata Sugeng yang juga mantan Anggota DPRD Kota Tangsel, sumber air di Kota Tangsel sangat terbatas. “Hanya kali Angke dan Cisadane. Untuk Kali Cisadane, debitnya 750-1.000 LPS. Sementara, Kali Angke bisa lebih 250 LPS.
Berarti untuk mencukupi kebutuhan RISPAM, masih kekurangan banyak,” jelasnya.
Dari situ, tim dari Perseroda PITS juga melebarkan kajian dengan mengolaborasikan kegiatan dalam Program Strategis Nasional (PSN) Waduk Karian, di Rangkasbitung, Lebak, Banten.
“Untuk PSN Karian-Serpong, itu debitnya bisa mencapai 650 LPS,” kata Doktor Ahli Hukum Tata Negara ini.
Setelah itu, ada juga rencana Karian Timur. Yiatu, jalur melewat kawasan Parung, Bogor. Meski masuk dalam kegiatan usaha Non Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), namun proyek ini bisa menambah sumber debit produksi air bagi Kota Tangsel.
“Untuk Karian Timur, debitnya bisa mencapai 1.150 LPS. Sehingga, kalau ditotalkan dari semua sumber air baru yang kami data ada sekitar 3.220 LPS. Sehingga, lebih kurang memenuhi target 56 persen dari proyeksi RISPAM,” jelasnya.
Lebih jauh dijelaskan Sugeng, setelah memegang data itu Perseroda PITS pun melakukan upaya agar potensi sumber air itu bisa tergali.
“Saat ini, kami mencoba menarik investor agar dapat berinvestasi di Kota Tangsel dalam pengadaan air minum. Sehingga, pelayanan air minum bisa mencapai target RISPAM,” katanya.
Selain data itu, bekal menggaet investor juga dilakukan Perseroda PITS dengan melampirkan Real Deman Survei (RDS). Data ini, sebagai pemikat bagi investor untuk menanamkan modalnya di bidang pengadaan air minum.
“Perseroda PITS melakukan analisa data penduduk berdasarkan data Dukcapil dan BPS. Sehingga muncul data RDS hingga data by name by address (BNBA) yang bisa menjadi panduan rencana bisnis bagi investor,” pungkas, lelaki yang pernah menjadi Staf Khusus Wali Kota Pertama Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany ini. (*)