BPBD Minta Warga Pesisir Pantai Jaga Rambu Jalur Evakuasi Bencana

Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama. Foto : A Fadilah/BANTENEKSPRES.CO.ID

RANGKASBITUNG,BANTENEKSPRES.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak meminta masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai selatan, agar menjaga dan merawat 8 titik jalur evakuasi untuk mitigasi gempa megathrust yang dapat memicu gelombang tsunami.

“Kami berharap plang jalur evakuasi dijaga dan tidak dirusak. Karena akan berfungsi sebagai arah atau petunjuk, sehingga mengurangi risiko kebencanaan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Rangkasbitung, Minggu 3 Agustus 2025.

Bacaan Lainnya

Menurut dia, 8 titik rambu-rambu jalur evakuasi berada di Kecamatan Bayah 2 titik, Panggarangan 2 titik, Cihara 1 titik, Wanasalam 2 titik dan Malingping 1 titik. Rambu-rambu jalur evakuasi itu, lanjutnya, dinilai efektif untuk penyelamatan korban ke titik kumpul ke perbukitan yang aman dari bencana gelombang tsunami.

“Untuk pemasangan sirene, kita tempatkan di Kecamatan Bayah 1 titik dan Cihara 1 titik,” ujarnya.

Untuk Wanasalam, kata dia, mereka bisa memanfaatkan mitigasi tsunami ke gedung shelter di Desa Muara Binuangeun.

Dikatakan Febby, berdasarkan penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), lebih baik mitigasi tsunami itu dengan memanfaatkan rambu-rambu jalur evakuasi dan pemasangan sirene dibandingkan sarana infrastruktur struktural, seperti gedung maupun bangunan.

“Kami minta masyarakat bila terjadi tsunami dipastikan sirene bunyi keras, bisa menyelamatkan kurang lebih 10-20 menit untuk bergerak cepat memanfaatkan infrastruktur melintasi jalur rambu evakuasi dan arah petunjuk ke bukit serta gedung shelter,” paparnya.

Ia menyebutkan, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak yang masuk daerah rawan gempa megathrust antara lain Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, dan Cilograng. Karena di daerah itu terdapat pertemuan (tumbukan) lempeng di Samudera Hindia, Australia-Benua Asia.

“BPBD Lebak menjalin kerja sama dengan BMKG menyelenggarakan Sekolah Lapangan Geofisika agar masyarakat pesisir dapat menyelamatkan diri bila terjadi tsunami dengan berlari ke perbukitan melalui jalur evakuasi dan berlindung di shelter maupun bangunan tinggi,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya melakukan sosialisasi dan simulasi untuk memberikan pengetahuan bagaimana masyarakat menyelamatkan jiwa apabila terjadi tsunami.

“Kami berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk merawat jalur evakuasi maupun sarana infrastruktur mitigasi lainnya agar berfungsi jika terjadi kebencanaan,” ucapnya.(*)

Pos terkait