SERANG — Banyak orangtua siswa kebingungan saat mendaftarkan anaknya masuk SMA/SMK pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Mereka tidak memahami alur, dan prosedur pendaftaran. Ditambah lagi, banyak dokumen yang harus di-upload ke dalam aplikasi. Selain itu, program SMA/SMK swasta gratis juga tidak tersosialisasi dengan baik.
Orangtua siswa banyak yang tidak tahu, SMA swasta mana saja yang ikut program sekolah gratis. Hal ini ditegaskan Ketua Komisi V DPRD Banten, Ananda Trianh Slaichan usai rapat dengar pendapat dengan Kepala Dinas Pendidikan Banten, Selasa (17/6) kemarin.
Ananda menyebut pelaksanaan sekolah gratis tahun ini harus dievaluasi menyeluruh. Terutama soal lambatnya sosialisasi petunjuk teknis (juknis) dan pelaksanaan SPMB yang memicu berbagai persoalan di lapangan.
“Karena kita lihat terdapat sejumlah catatan, mulai dari lambatnya sosialisasi juknis, yang menimbulkan masalah baru yang berdampak pada proses dari SPMB. Hal ini tentu harus dievaluasi,” tegasnya.