Pihaknya menyebutkan bahwa kawasan tersebut merupakan dataran rendah yang menjadi titik kumpul aliran air dari tujuh desa sekitarnya yang menjadikan wilayah ini sangat rawan tergenang air. Pembangunan polder dan tandon menjadi solusi jangka panjang yang efektif karena saluran air menuju sungai tidak memungkinkan tanpa bantuan infrastruktur khusus.
“Dalam pembangunan polder atau kolam retensi ini juga akan dilengkapi dengan pintu air dan pompa pengendali debit air. Ke depan, akan dilakukan normalisasi saluran air dan rekayasa jalur drainase baru agar air bisa mengalir lancar ke sungai,” ungkapnya.
Menurut dia, pembangunan polder Cibadak ini juga menjadi tonggak awal dari upaya Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mengatasi persoalan banjir yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade di kawasan tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Iwan Firmansyah, menyampaikan bahwa pembangunan Polder Cibadak merupakan bagian dari amanat RPJMD Kabupaten Tangerang 2025–2029 yang mengusung misi Sistem Lingkungan yang Aman, Ramah, dan Berkesinambungan.