Kematian staf akibat penyakit tiroid ini menyisakan pesan mendalam bagi dr Umie. Ia menyoroti bagaimana almarhum telah bertahun-tahun enggan berobat, meski menderita pembesaran kelenjar di leher.
“Sudah tahunan biasanya suruh berobat susah,” ungkap dr Umie.
Ia juga menyinggung kemungkinan kekurangan yodium, yang dahulu kerap diatasi dengan garam kasar. Kejadian ini menjadi pengingat serius bagi seluruh pegawai rumah sakit, dan masyarakat luas pada umumnya, untuk tidak pernah menyepelekan kesehatan.
Abainya terhadap gejala penyakit dapat berakibat fatal, bahkan hingga merenggut nyawa. dr Umie menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan medis yang tepat agar kasus serupa tidak terulang.
Rasa empati dr Umie Kulsum semakin terlihat jelas mengingat ia baru sempat melayat hari ini. Ia mengungkapkan bahwa tiga hari sebelumnya, salah satu pegawai RSPH orang tuanya meninggal dunia karena stroke dan pendarahan otak, namun ia baru sempat melayat karena padatnya agenda.