Maesyal Rasyid mengatakan, Agro Festival ini tidak hanya mendorong inovasi pertanian, namun juga untuk menguatkan kemandirian pangan.
“Jadi, Agro Festival ini bukan sekadar acara seremonial saja, melainkan bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap pentingnya regenerasi petani yang mendorong inovasi pertanian dan juga dalam penguatan ketahanan pangan,” ucap Maesyal.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, BUMD, hingga kelompok tani untuk mencetak regenerasi petani muda yang siap menghadapi tantangan global. Dimana, kolaborasi ini nantinya juga bisa diimplementasikan untuk program pemanfaatan lahan-lahan desa yang tidak produktif untuk kegiatan pertanian yang lebih bermanfaat.
“Nah, kita sudah bersepakat dengan para kepala desa di 246 desa untuk memanfaatkan lahan tidak produktif demi mendukung ketahanan pangan lokal,” jelasnya. (sep)