Di mana para peserta mengenakan busana atau aksesori hasil daur ulang sampah. Lewat cara kreatif ini, KOMPAS ingin menunjukkan bahwa pengelolaan sampah bisa dilakukan dengan cara yang menarik sekaligus mengedukasi masyarakat.
“Kita berperan sebagi wadah aksi dan edukasi, mendorong, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk menangani masalah sampah,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menyampaikan apresiasinya kepada KOMPAS atas inisiatif dan peran aktifnya dalam mengatasi persoalan sampah. Ia menilai kehadiran KOMPAS sangat membantu pemerintah, khususnya dalam mengedukasi masyarakat dan mendorong partisipasi publik dalam pengelolaan sampah.
Menurutnya, langkah yang dilakukan KOMPAS juga sejalan dengan visi dan program Wali Kota Serang dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
“Ayo masyarakat Kota Serang mulailah memilah dan membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya.
