Fahri menambahkan, hewan qurban yang di sembelih merupakan hasil patungan antara guru dan siswa. Mereka menyisihkan sebagian uang mereka. Artinya, mereka sanggup melakukan qurban walaupun hasil patungan dengan uang seadanya.
”Kita memang selalu mengajarkan kepada siswa untuk menyisihkan sebagian uang mereka untuk bisa melakukan qurban. Dari yang sedikit bisa melakukan kurban,” paparnya.
Ia berharap, siswa terus bisa mempunyai rasa berbagai, tidak hanya dalam berqurban tetapi dalam hal lainnya.
”Mudah-mudahan, anak didik saya bisa terus memiliki rasa berbagai. Ini karena berbagi bisa menambah nikmat dan juga bisa memiliki rasa kepedulian yang besar kepada sesama dan tidak akan tamak,” tutupnya.(ran)