“Ini menjadi masalah serius karena Desa Cikande Permai itu sama sekali tidak bisa masuk ke jalur zonasi, hanya prestasi itupun dengan kuota yang terbatas. Rata-rata masyarakat disini merupakan karyawan dengan gaji UMR, tapi tetap saja tidak mau menyekolahkan anaknya ke swasta karena bayar,” sambungnya.
Joko mengatakan, di Desa Cikande Permai ada sekitar 500 siswa yang menjadi lulusannya, dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama setiap tahunnya.
Sedangkan, tiga SMP Negeri di Kecamatan Cikande, hanya mampu menampung sekitar 200 kelulusan setiap tahunnya, yang artinya ada 300 siswa tidak bisa masuk ke SMP Negeri.
BACA JUGA: Warga Cikande Permai Sulit Masuk SMP Negeri Sistem Zonasi
“Yang 200 siswa kelulusan itu masuk jalur prestasi, kalau dari jalur zonasi sama sekali di Cikande Permai tidak bisa masuk, maka masih banyak siswa tidak bisa masuk negeri. Meski ada sekolah swasta, tetap saja mereka tidak mau karena gengsi dan bayar,” ujarnya.