Ia mengaku, pihaknya telah berkomunikasi dengan berbagai perguruan tinggi yang memiliki akreditasi minimal Baik (B) untuk finalisasi program Sarjana Penggerak Desa.
“Kerjasama dengan perguruan tinggi untuk beasiswa Sarjana Penggerak Desa ini juga memperbolehkan pilihan universitas di luar daerah, misalnya UNPAD dan beberapa perguruan tinggi di Jawa Barat,” katanya.
Sesuai dengan arahan Gubernur, maka program yang dipilih pun harus mendukung kedaulatan pangan. Oleh karenanya, fakultas-fakultas yang dipilih pun adalah yang mendukung kedaulatan pangan.
“Seperti pertanian, peternakan, perkebunan, kelautan, serta faktor penunjangnya yaitu ekonomi dan akuntansi,” tuturnya.
Dijelaskan, Bankeu Desa juga dapat dialokasikan untuk penguatan infrastruktur di desa, baik itu rehabilitasi kantor desa maupun peningkatan konektivitas antar wilayah desa.
Adapun mekanisme pengajuan Bankeu Desa tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya.