SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Kirab Pemilu 2024 menjadi ajang dalam meningkatkan partisipasi pemilih untuk mengetahui semua partai politik (parpol) yang ikut dalam pesta demokrasi mendatang. Sehingga, Kirab ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui parpol apa saja yang turut andil, sehingga pelaksanaan Pemilu berjalan dengan aman dan lancar.
Diketahui, Kirab Pemilu 2024 di Provinsi Banten dilakukan pertama kali oleh KPU Kabupaten Serang di Alun-alun Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Senin (4/9/2023). Sebelumnya, Kirab dilakukan oleh KPU Kota Bandar Lampung yang selanjutnya diserahkan ke KPU Kabupaten Serang.
Ketua KPU Kabupaten Serang Abidin Nasyar mengatakan, Kirab Pemilu ini menjadi ajang menyosialisasikan 18 parpol peserta Pemilu dengan berkeliling sampai pelosok desa di Kabupaten Serang selama delapan hari.
Diawali hari pertama di Kecamatan Kramatwatu, lalu di Dapil IV, dilanjutkan ke Dapil V, Dapil I, Dapil II, Dapil III. Kemudian, pada Minggu 10 September dilaksanakan goes sepeda bersama di Kecamatan Cikande, dan terakhir Senin 11 September, bendera Kirab Pemilu diserahkan ke KPU Kabupaten Pandeglang.
“Kirab Pemilu kita awali tadi pagi ke seluruh PPK melaksanakan apel di 140 SMA sekaligus melakukan sosialisasi Pemilu. Kemudian lanjut di Kramatwatu dengan berkeliling hingga pelosok desa sampai delapan hari ke depan, silahkan ramaikan oleh parpol untuk menyosialisasikan mengenalkan partainya kepada masyarakat,” katanya kepada wartawan di lokasi acara.
Abidin mengatakan, jumlah partisipasi Pemilu sebelumya di Kabupaten Serang hanya mencapai 80 persen lebih. Namun, di 2024 nanti pihaknya menargetkan sebesar 90 persen dalam partisipasi Pemilu.
“Kita optimistis bisa tercapai, karena adanya Kirab ini tentunya masyarakat akan lebih tahu bahwa Pemilu ini sangat penting untuk kemajuan suatu daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap Pemilu 2024 nanti, Pemkab Serang hingga pemerintah desa bakal diminta untuk menyosialisasikan Pemilu. Kemudian, diberikan pemahaman mengenai pentingnya memilih perwakilan rakyat maupun kepala daerah dalam memajukan Kabupaten Serang ke depannya.
“Jangan boleh ada pemahaman yang salah di tengah masyarakat, dan tidak boleh ada golput di Kabupaten Serang,” katanya.
Tatu mengatakan, untuk mengantisipasi adanya politik identitas, tentunya dimulai dari melakukan edukasi dengan mencerdaskan masyarakat seputar Pemilu. Jangan sampai ada politik identitas di Kabupaten Serang, karena akan berdampak pada perpecahan masyarakat.
“Kita akan berikan pemahaman, edukasi yang mencerdaskan karena dengan politik identitas ini, malah akan memecah belah dan ini tidak ada keuntungannya buat kita. Karena kita tahu bahwa Indonesia, dengan berbagai macam budaya menjadi satu, jangan memecah belah yang sudah satu akan merugikan semuanya,” ujarnya.
Reporter: Agung Gumelar
Editor: Sutanto Ibnu Omo
