SERANG — Fenomena calon kepala daerah independen, lebih kental setingan. Calon kepala daerah yang bukan diusung parpol tersebut, sengaja dibuat untuk memecah suara atau agar calon tunggal tidak melawan kotak kosong. Hanya ‘boneka’, demi memenangkan calon tertentu.
Pengamat politik dari Universitas Serang Raya (Unsera) Usep Saeful Ahyar mengatakan berdasarkan sejarah pemilihan kepala daerah di Kota Serang dan Cilegon yang beberapa kali muncul calon independen sebagai tandingan calon yang diusung parpol.
“Jadi, kemungkinan ada kalau partai politik ngeblok ke satu pasangan saja. Sementara ada calon yang menganggap dirinya potensial untuk mencalonkan, dan merasa didukung oleh rakyat,” katanya, Minggu (14/1).
Namun demikian, munculnya calon independen disebut-sebut sebagai bukti kegagalan partai politik (parpol) yang tidak memiliki alternatif calon pasangan lain untuk diusung.
Sehingga, fokus dengan satu calon untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya pada Pilkada.